Media Indonesia, halaman 32
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community akan dimulai tahun depan, yang juga menandai era mobilisasi barang, jasa, dan orang. Nantinya, pemberlakuan pasar bebas ASEAN akan dilakukan secara bertahap.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, sumber daya asing yang nanti masuk ke Indonesia belum tentu lebih baik daripada Indonesia, tetapi juga belum tentu lebih buruk.
Nuh mengatakan, sumber daya manusia Indonesia selama ini bisa diadu. Pelajar dan mahasiswa kita banyak yang berprestasi di kancah internasional. Ia pun mengimbau masyarakat Indonesia tidak perlu merasa inferior ketimbang sumber daya asing.
Untuk menghadapi ketatnya kompetisi persaingan kerja, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Freddy Tulung mengingatkan pentingnya standar kompetensi.
Namun, praktisi bisnis Syafri Yuzal mengatakan, Indonesia belum mempunyai standardisasi nasional dalam sektor finansial dan jasa. Apalagi dalam sertifikasi internasional untuk para lulusan perguruan tinggi dalam negeri. Dia mengatakan, hanya beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang telah secara serius memperjuangkan mutual recognition agreement dengan negara ASEAN lainnya, sehingga lulusan mereka diakui
Praktisi pendidikan dari Universitas Gunadarma Budi Hasmana menambahkan, lulusan PTN dan PTS Indonesia tetap dapat bersaing dengan lulusan dari negara-negara ASEAN lainnya saat keran MEA dibuka pada 2015. Ini dapat dilakukan asalkan persaingannya adil. Artinya, kata Hasmana, perlakuan terhadap lulusan nasional dan lulusan asing sama.