The Jakarta Post, halaman 5
Dekan Universitas Diponegoro (Undip) sekolah ekonomi dan bisnis Mohamad Nasir terpilih sebagai rektor baru untuk periode 2014-2018, menggantikan Prof. Sidharto P. Hadi, dalam pemilihan di kampus di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, hari Senin.
Nasir menang besar, mengalahkan dua orang lain berlomba untuk posisi tersebut – kepala departemen akuntansi Prof. M. Syafruddin dan kepala program Ilmu Lingkungan Doktoral dan Magister Prof. Purwanto.
Pemilihan ini diikuti oleh 126 dari 133 anggota senat, dengan 72 suara dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh sekretaris direktorat jendral pendidikan tinggi (Dikti) Patdono Suwignyo. Nasir mendapat 148 suara, Syafruddin 36 suara, dan Purwanto 14 suara.
Patdono mengatakan kementerian senang dengan hubungan solid antar pendidik di universitas dan berharap universitas akan terus berprestasi secara akademis. Undip adalah salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia.
Nasir mengatakan ia ingin universitas ini menjadi pemimpin dalam sains dan riset, dan untuk membina siswa menjadi individu yang cerdas dengan berkarakter dan bermoral kuat.
Lahir di Ngawi, Jawa Timur, Nasir 54 tahun adalah seorang santri dan satu-satunya profesor UNDIP yang telah belajar di pesantren. Ia mengatakan, dosen/ profesor dengan latar belakang santri mestinya umum di IAIN tetapi latar belakang seperti ini jarang di UNDIP.
Dia mengikuti jejak ayahnya mempelajari Islam di pesantren. Setelah lulus SMA ia belajar akuntansi di Undip, dan meraih gelar Master dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan gelar doktor dari Universiti Sains Malaysia. Ia telah mengajar di Undip selama 24 tahun, dan seorang ahli di akuntansi perilaku dan manajemen.