Kompas, halaman 11
Perguruan tinggi negeri kian banyak membuka kelas internasional. Selain menggaet mahasiswa asing, mahasiswa dalam negeri tertarik mengikuti kelas itu meskipun biaya lebih besar. Namun, pembukaan kelas itu diharapkan didahului peningkatan kualitas pendidikan dan tidak mendiskriminasi pelayanan pendidikan.
Berdasarkan data kantor hubungan masyarakat Universitas Indonesia (UI), ada 14 program studi dengan kelas khusus internasional, seperti Ilmu Ekonomi, Akuntansi, Psikologi, dan Ilmu Komunikasi. Kepala Kantor Humas UI Rifelly Dwi Astuti mengungkapkan, jumlah mahasiswa asing kini sepuluh kali lebih banyak daripada awal tahun 2000-an. Ada 104 mahasiswa asing dengan berbagai program. Menurut Rifelly, penyumbang pertambahan mahasiswa asing memang kelas khusus internasional.
Di Universitas Padjajaran, Bandung, program studi yang sudah terakreditasi internasional menjadi daya tarik mahasiswa asing belajar di sana. Menurut Wakil Rektor I Universitas Padjajaran Engkus Kuswarno, kebanyakan mahasiswa asing mengambil rumpun kesehatan seperti Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, atau Farmasi. Ada pula yang mengambil program studi bidang sosial seperti Komunikasi.
Pakar pendidikan tinggi, Djoko Santoso, menegaskan, sebelum menerima mahasiswa asing, kampus harus membenahi diri agar tidak mengecewakan mahasiswa. Menurut Djoko, pembenahan seperti peningkatan kualitas dosen, memperbanyak riset, dan penerbitan riset, dan penerbitan jurnal.
Hal serupa diungkapkan pengamat pendidikan tinggi sekaligus Guru Besar Institut Teknologi Bandung Satryo Soemantri Brodjonegoro. Selain pembenahan kualitas dosen dan riset, standar pelayanan pendidikan juga harus adil. Jangan ada perlakuan berbeda dengan mahasiswa dengan jurusan sama. Satryo menambahkan bahwa pendidikan jangan dikomersilkan. Tujuan pendidikan itu pematangan pemikiran, kepedulian, dan keadilan.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kerja Sama Antarlembaga Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Purwanto Subroto mengungkapkan, aturan, panduan dan definisi kelas internasional belum ada. Namun, tiap perguruan tinggi diminta mempertimbangkan jumlah mahasiswa.