Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekikti), Mohamad Nasir mengungkapkan, perguruan tinggi harus berinovasi untuk menghadapi persaingan global. Pasalnya, berdasarkan World Economic Forum Global Innovation Index, Indonesia turun empat peringkat. Padahal, dalam hal ini pendidikan tinggi menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Nasir mengatakan, perguruan tinggi dalam negeri belum berkontribusi dalam perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup Indonesia. Jumlah perguruan tinggi di Indonesia saat ini ada lebih dari 4.300 institusi dengan sekira 255 juta penduduk. Sedangkan di China terdapat 2.824 perguruan tinggi dengan satu miliar lebih penduduk. Artinya, dengan jumlah kampus yang ada belum mampu meningkatan sumber daya manusia (SDM).
Nasir mengatakan bahwa dosen harus meningkatkan kualitas. Dosen harus berlomba-lomba tingkatkan jabatan fungsional. Begitu juga peningkatan gelar dari master ke doktor. Selain dosen yang harus meningkatkan inovasi, Nasir mengingatkan bahwa mahasiswa saat ini mengalami persaingan hebat. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi belum cukup untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).