Telkom Undang Pelajar untuk Menjelajahi Angkasa

www.jakartaglobe.id

Menjelang peluncuran Satelit Telkom 3S yang akan dilaksanakan pada 15 Februari mendatang, PT Telkom Indonesia (Telkom) mengundang 250 siswa-siswi kawasan 3T ke Stasiun Pengendali Utama Satelit Cibinong, Bogor Jawa Barat untuk mengenal lebih jauh mengenai satelit yang dibalut konsep Widya Wisata dengan tema “Jelajah Angkasa Anak Bangsa”.

Direktur Network and IT Solution Abdus Somad Arief mengatakan, Telkom memberikan edukasi yang dibalut konsep fun melalui Widya Wisata, sehingga para pelajar yang kami undang dapat mengenal lebih dalam mengenai persatelitan Indonesia.

Peluncuran Satelit Telkom 3S menandai kiprah 40 tahun Telkom Indonesia dalam mengelola satelit. Untuk itu, tambah Abdus, edukasi ini Telkom berikan khususnya kepada para pelajar yang kebetulan daerahnya memiliki Stasiun Bumi Kecil (SBK) seperti di Sabang, Merauke, Nunukan dan Flores agar memahami betul dampak Satelit terhadap aktivitas komunikasi masyarakat setempat.

Adapun peserta kegiatan Widya Wisata SPU Cibinong terdiri dari 32 perwakilan dari empat kawasan 3T, yakni SMAN I Sabang, SMP Keterampilan Negeri 9 Merauke, SMA 2 Nunukan, SMA 1 Soe Flores beserta 218 santri dan anak yatim piatu. Selain meninjau pusat pengendali yang terdapat di Stasiun Pengendali Utama Satelit Cibinong, mereka juga disuguhkan pengalaman menjelajahi angkasa melalui virtual reality video 360o perjalanan dari bumi menuju angkasa serta Dome Planetarium yang terdapat di lokasi Widya Wisata.

Telkom Invites Students To Enjoy Space Exploration

www.jakartaglobe.id

Ahead of the launch of Telkom 3S, which will be held on February 15 next, PT Telkom Indonesia (Telkom) invited 250 students from the 3T areas into the master control station of satellite Cibinong, Bogor, West Java to learn more about the satellite, wrapped within the Widya Travel concept with the theme “Space Exploration Children of the Nation”.

Director of Network and IT Solution Abdus Somad Arief said, Telkom is providing an education wrapped in fun concept through Widya Wisata, so that students who are invited can get to know more about satellite in Indonesia.

The launched of Telkom Satellite 3S marks the 40 years of Telkom Indonesia in managing the satellite. For that reason, Abdus said, Telkom want to give education, especially to students who happen to live within the local Small Earth Stations (SBK) as in Sabang Merauke, Nunukan and Flores in order to understand the true impact of the satellite communications and activities of the local communities.

The participants in the SPU Cibinong Travel Widya consists of 32 representatives from the four regions 3T, namely SMAN I Sabang, Skills SMP Negeri 9 Merauke, SMA 2 Nunukan, SMA 1 Soe Flores along with 218 students and orphans. In addition to reviewing the control center located in the Main Control Station Satellite Cibinong, they also presented the experience of exploring space through a virtual reality video 360 degree journey from Earth to space and Dome Planetarium located at the site of Widya Wisata.

Link: http://jakartaglobe.id/advertorial/telkom-invites-students-enjoy-space-exploration/

jakartaglobe_telkom-invites-students-to-enjoy-space-exploration

Didik 6.000 Guru Fasilitator

Indopos, halaman 6

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya keras menyukseskan gelaran perdana ujian sekolah berstandar nasional (USBN) tahun ini. Diantaranya yaitu dengan cara melatih 6.000 guru fasilitator. Mereka nantinya mendampingi pembuatan soal ujian di daerah.

Perkembangan persiapan USBN termasuk ujian nasional (unas) disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy kepada jajaran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan, Kemarin (31/1). Muhadjir menjelaskan, untuk teknisnya, tidak ada perbedaan dibanding tahun lalu, kecuali jumlah mata pelajarannya.

Muhadjir menjelaskan, untuk pelaksanaan USBN ini, Kemendikbud berupaya melibatkan jajaran musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), sehingga tidak ada kesenjangan materi ujian antara Kemendikbud dengan sekolah. Hal itu dimaksudkan juga untuk menghindari kecurangan dalam ujian. Saat ini, lanjut Muhadjir, telah dilakukan pelatihan guru fasilitator untuk mendampingi pembuatan soal ujian di sekolah.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam, menambahkan, pelatihan guru fasilitator sudah dimulai tahun lalu dengan 3.000 guru. Tahun ini, pada bulan Februari akan diadakan lagi pelatihan bagi 3.000 guru.

Training 6,000 Teachers as Facilitators

Indopos, page 6

The Ministry of National Education (Kemendikbud) is making great efforts to ensure the success of the initial implementation of national standard school examination (USBN) this year. One of the efforts is through training 6,000 teachers to act as facilitators. These teachers will assist in the preparation of exam items in local regions.

The development of the USBN preparation including the national examination was presented by Mendikbud Muhadjir Effendy to members of Regional Representatives Council (DPD) yesterday (31/1) at Senayan. Muhadjir explained that there is no difference from previous years in regard to technical matters except for the number of the subjects.

Muhadjir explained that for this USBN, Kemendikbud will involve members of musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) to counter the gap of exam materials between Kemendikbud and schools, as well as cheating during the examination. Currently, teachers are being trained to act as facilitators to assist in the preparation of exam items at schools.

Head of Education Assessment Center (Puspendik) of Kemendikbud, Nizam, added that such training actually commenced last year with 3,000 teachers. This year, the training will be conducted in February for a further 3,000 teachers.

indpos_didik-6000-guru-fasilitator

UNBK tak Dipaksakan

Republika, halaman 5

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengungkap pihaknya tidak akan memaksakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk semua sekolah pada 2017. Menurutnya, pelaksanaan UNBK hanya bagi sekolah yang siap dan memiliki peralatan memadai untuk menerapkan UNBK.

Sisanya kata dia, jika UNBK tidak dapat dilaksanakan, maka pelaksanaan UN di sekolah-sekolah seperti UN sebelumnya berbasis kertas. Hal itu diungkapkan Muhadjir dalam Rapat Kerja dengan Komite III DPD RI di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (31/1).

Menurut Muhadjir, pelaksanaan UNBK juga untuk melihat kemampuan dan infrastruktur sekolah. Dimana Pemerintah bisa melihat daerah dan sekolah yang belum memiliki peralatan dan jaringan yang memadai. Selain itu, ke depan juga pihaknya bisa berkoordinasi dengan Kementerian maupun lembaga terkait mengenai kekurangan dalam pelaksanaan UNBK. Mulai dari ketersediaan listrik maupun jaringan di daerah-daerah.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan persiapan guna pelaksanaan UNBK tahun ini. Termasuk menyediakan 70ribu unit komputer kepada sekolah-sekolah yang belum memiliki peralatan memadai. Adapun jumlah peserta UNBK pada 2017 dari data Kemendikbud per 27 Januari 2017 yakni ini berjumlah 3.110.227 siswa (40,7 persen), sementara peserta UN non UNBK sebanyak 3.494.796 (45,7 persen). Menurut Muhadjir, jumlah peserta UNBK tersebut berasal dari SMA yakni 851.994 siswa, SMK sebanyak 1.110.043, MA sebanyak 119.640, SMP sebanyak 882.334, dan MTS sebanyak 146.206 siswa.

Sementara jumlah sekolah yang mengajukan UNBK yakni 8.194 SMK, 5.723 SMA, 1.364 MA, 6.211 SMP, dan 1.427 MTS dengan jumlah total 22.919 sekolah. Sementara sekolah yang menyatakan bergabung dengan sekolah UNBK yakni 943 SMK, 885 SMA, 264 MA, 1.957 SMP, dan 367 MTS.

Implementation Of UNBK Not To Be Forced

Republika, page 5

Minister of National Education Muhadjir Effendy revealed that his ministry will not force the implementation of the computer-based national examination (UNBK) on all schools in 2017. He said that UNBK will only be conducted in those schools that are ready and have adequate equipment.

Should schools not be able to conduct UNBK, they will have paper-based national examination. Muhadjir revealed this at the Work Meeting with Committee III DPD RI at Kompleks Gedung Parlemen in Jakarta on Tuesday (31/1).

Muhadjir added that UNBK implementation will be considered based on the capability and infrastructure of schools, whereby the government will review regions and schools that do not have adequate facilities and network. In addition, his ministry can coordinate with related ministries and institutions in regard to the deficiency of UNBK implementation in the future, starting from the availability of electricity and also network in local areas.

However, his ministry will continue the preparation for UNBK this year including providing 70,000 computer units for schools that do not have adequate equipment. There are some 3,110,227 students (40.7%) who will participate in UNBK 2017 based on data from Kemendikbud as of 27 January 2017, while 3,494,796 (45.7%) students will participate in the non-UNBK examination. Muhadjir said that the UBK participants consist of 851,994 SMA students, 1,110,043 SMK students, 119,640 MA students, 882,334 SMP students and 146,206 MTS students.

Meanwhile, the breakdown of schools proposing to hold UNBK are 8,194 SMK, 5,723 SMA, 1,364 MA, 6,211 SMP and 1,427 MTS, or 22,919 schools in total. The schools declaring to join with schools having UNBK facilities are 943 SMK, 885 SMA, 264 MA, 1,957 SMP and 367 MTS.

republika_unbk-tak-dipaksakan

Pemerintah Rintis Program Sarjana Masuk Desa

Koran Sindo, halaman 2

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) berencana menghidupkan kembali program Sarjana Masuk Desa (SMD). Program yang pernah terkenal pada 1970-an ini dinilai cukup relevan untuk mempercepat prioritas pembangunan pemerintah.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir mengatakan, pada 1970-an sarjana masuk desa ini berhasil membantu pemerintah membangun desa. Tahun ini pihaknya mengusulkan kepada Presiden untuk membangkitkan kembali program tersebut.

Menristek Dikti menjelaskan, pihaknya akan berbicara kepada Presiden bagaimana pembiayaan program sarjana masuk desa ini, apakah akan ditanggung Kemenristek Dikti ataukah bersama kementerian lain? Sebab, menurut Nasir, dia ingin sarjana ini bisa mendampingi desa di semua bidang prioritas pemerintah, misalnya peternakan, pertanian, teknik, infrastruktur, ekonomi kreatif.

Sementara, Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus menyatakan, UGM juga sudah akan merintis program SMD ini. Dia menjelaskan, UGM sudah berbicara dengan mitra perusahaan peternakan sapi UGM untuk membangun jaringan business development dengan menyasar para sarjana UGM yang mau menjadi pengusaha.

Government Pioneers Undergraduates Entering Villages Program

Koran Sindo, page 2

Ministry of Research Technology and Higher Education (Kemenristek Dikti) plans to revive the Sarjana Masuk Desa (SMD) program.  The program that was once famous in the 1970s is considered quite relevant to accelerate the government’s development priorities.

Minister of Research, Technology and Higher Education (Menristek Dikti) Muhammad Nasir said, in the 1970s the undergraduates entering the villages have managed to help the government build the villages. This year he proposed to the President to revive the program.

Menristek Dikti explained he will speak with the President on how this sarjana masuk desa (SMD) program will be financed, whether it will be borne by Kemenristek Dikti or together with other ministries? Because, according to Nasir, he wants undergraduates to assist villages in all areas of government priorities, such as animal husbandry, agriculture, engineering, infrastructure, creative economy.

Meanwhile, UGM Dean of the Faculty of Animal Husbandry Ali Agus stated, UGM is also pioneering this SMD program. He explained that UGM has already talked with UGM cattle breeding company partner to build a business development network by targeting UGM undergraduates who want to become entrepreneurs.

koran-sindo_-pemerintah-rintis-program-sarjana-masuk-desa

Beasiswa LPDP Disiapkan Rp22,5 Triliun

Koran Sindo, halaman 16

Kementerian Keuangan menganggarkan dana Rp22,5 triliun untuk program beasiswa di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pemberian beasiswa ini merupakan bentuk investasi pemerintah di bidang sumber daya manusia.

Sejak diluncurkan lima tahun lalu, LPDP hingga saat ini telah memberikan beasiswa kepada 16.293 penduduk Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang master (S-2) dan doktor (S-3). Sebanyak 10.406 penerima beasiswa (awardee) sedang menempuh pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus pada 2017 pemerintah memberikan suntikan dana Rp2,5 triliun kepada LPDP. Dengan demikian total dana yang dikelola lembaga itu mencapai Rp22,5 triliun. Setiap penerima beasiswa dialokasikan dana mulai dari Rp300 juta hingga 2 miliar sampai masa studi berakhir.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tujuan pemberian beasiswa ini tak lain karena pemerintah ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dana beasiswa LPDP, lanjutnya, adalah hasil pajak yang dengan susah payah dikumpulkan pemerintah. Karena itu ia meminta para pengurus LPDP melakukan efisiensi dan berinovasi agar setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar bisa menghasilkan dampak maksimum terhadap kualitas masyarakat Indonesia.

LPDP merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kemenkeu yang berfungsi mengelola dana abadi pendidikan dengan tujuan menyiapkan pemimpin masa depan dan mendorong inovasi bagi Indonesia sejahtera. Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo mengatakan, 7.889 orang penerima beasiswa LPDP saat ini menempuh kuliah di perguruan tinggi luar negeri dan 8.404 orang di dalam negeri. Dari jenjang pendidikan, 10.523 merupakan mahasiswa magister, sementara 3.864 mahasiswa doktoral.

22.5 Trillion Allocated for LPDP Scholarships

Koran Sindo, page 16

The Ministry of Finance has budgeted 22.5 trillion for the scholarship program at the Institute of Education Fund Management (LPDP). The scholarship is a form of government investment in the field of human resources.

Since its launch five years ago, LPDP to date has provided scholarships to 16,293 residents of Indonesia who want to continue their education to the master’s (S-2) and doctoral (S-3) levels. A total of 10,406 recipients (awardees) are continuing their studies at home and abroad. Particularly in 2017 the government injected Rp2.5 trillion to LPDP. Thus the total funds managed by the agency reached Rp22.5 trillion. Each grantee is allocated funds ranging from Rp300 million to 2 billion until the study period ends.

Finance Minister Sri Mulyani Indrawati said the aim of the scholarships is because the government wants to improve the quality of Indonesian human resources. LPDP scholarship funds, he added, is the result of taxes painstakingly collected by the government. She therefore asked the LPDP committee to conduct efficiency and to innovate so that every rupiah spent could actually produce maximum impact on the quality of Indonesian society.

LPDP is the Public Service Agency (BLU) under the Ministry of Finance that serves to manage the education endowment fund with the aim to prepare future leaders and foster innovation for a prosperous Indonesia.  President Director of LPDP Eko Prasetyo said the 7,889 LPDP awardees are currently taking classes at universities abroad and 8,404 people (are studying) in the country.  In terms of education level, 10,523 are masters students, while 3,864 are doctoral students.

koran-sindo_beasiswa-lpdp-disiapkan-rp-225-triliun