Koran Sindo, halaman 1
Lembaga pemeringkatan universitas dunia, Webometrics, merilis deretan kampus terbaik berdasarkan aktivitas website. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali mempertahankan posisi pertama sejak menghuni daftar itu pada 2008.
Posisi kedua ditempati oleh Universitas Indonesia (UI), disusul kemudian oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mengapresiasi pencapaian tersebut. Prestasi ini menjadi tanda bahwa kualitas perguruan tinggi Indonesia semakin diakui dunia.
Menristek Dikti Muhammad Nasir, mengagtakan, prestasi perguruan tinggi di Webometric semakin membuat dunia mengakui kehebatan pendidikan tinggi Indonesia. Ia berharap semua perguruan tinggi bisa berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu website- nya.
Peringkat disusun berdasar laman kampus dengan mengacu pada empat kriteria, yakni presence (kehadiran), impact (dampak), openness (keterbukaan), dan excellence (keunggulan). Nasir menjelaskan, Webometrics mengukur kemajuan suatu perguruan tinggi melalui kualitas website universitas.
Nasir menekankan, jika Webometrics melihat indikator kemajuan kampus melalui website maka indikator kualitas perguruan tinggi bisa dilihat dari peringkat Quacquarelli Symonds (QS) dan Times Higher Education (THE). Menurutnya, sudah ada tiga kampus yang masuk 500 besar dunia versi QS, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada.
Merujuk data ini, kata Nasir, pemerintah perlu berjuang keras untuk menambah jumlah perguruan tinggi yang masuk 500 besar dunia itu. Pengakuan dunia ini penting, katanya, agar semakin banyak perguruan tinggi asing yang mau bekerja sama dengan Indonesia. Baik untuk penelitianbersama, pertukaran dosen hingga mahasiswa.