Suara Pembaruan, halaman 16
Salah satu fokus perhatian dari program Nawa Cita Presiden Joko Widodo dalam persiapan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing adalah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di semua jenjang pendidikan. Terkait hal tersebut Ketua bidang Pendidikan Karakter , Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (Oase KK), Ratna Megawangi membenarkan, jika dalam menyiapkan SDM di abad ke-21, pendidikan karakter menjadi fakotr utama yang harus ditanamkan dalam diri anak sejak usia dini.
Pendidikan karakter sangat penting ditanamkan sedini mungkin, agar bangsa Indonesia memiliki etos kerja tinggi, tanggung jawab, disiplin, dan karakter unggul lainnya. Dalam hal ini, guru sebagai agen perubahan harus menjiwai karakter unggul yang akan ditanamkan secara holistic kepada anak didiknya dengan keteladanan.
Ratna mengatakan dalam pembukaan pelatihan Akbar Guru Paud bahwa pelatihan akbar ini memberi bekal pada para guru agar dapat melaksanakan model Pendidikan holistic berbasis karakter yang terbukti efektif falam membentuk anak yang berkarakter. Dijelaskan dia, karakter peranannya sangat penting dari kemampuan pemahaman ilmu pengetahuan lainnya. Pasalnya, dengan memiliki akhlak yang baik maka akan terbentuk karakter yang baik.
Pendidikan karakter, kata Ratna dapat ditanamkan melalui pendidikan agama, sebab agama memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sesuai dengan sila utama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu, akhlak mulia harus dikembangkan melalui pendidikan moral dalam kewarganegaraan. Sebab setelah bertahun-tahun masih ada permasalahan terkait dengan moral.