1,4 Juta Siswa Ikuti Ujian Nasional Madrasah

www.republika.co.id

Sebanyak 1,4 juta siswa madrasah bakal mengikuti ujian nasional. Mereka terdiri lebih 1.015.179 siswa kelas IX (sembilan) Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 423.801 siswa kelas XII (dua belas) Madrasah Aliyah (MA). Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaaan (KSKK) Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengatakan, pelaksanaan UN untuk MTs dan MA dilaksanakan dalam waktu yang berbeda.

Menurut Nur Kholis, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, peserta UN MTs tahun ini secara nasional mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen. Kenaikan lebih besar terjadi pada peserta UN MA, yaitu mencapai 13.62 persen.

Dikatakan Nur Kholis, sama dengan tahun lalu, penyelenggaraan UN Madrasah tahun ini juga menggunakan 2 (dua) model, yaitu: Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) atau PBT (Paper Based Test). Penyelenggaraan UNBK diberlakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2015.

Namun demikian, Kementerian Agama baru melaksanakannya pada tahun 2016 dan 2017. “Pada tahun 2017 ini, UNBK akan diselenggarakan di 465 MTs Negeri dengan 97.281 siswa dan 1.585 MTs Swasta dengan 109.004 siswa. Untuk Madrasah Aliyah, UNBK akan diikuti 94.963 siswa dari 470 MAN, serta 186.999 siswa dari 1.888 MA swasta. Ada empat mata pelajaran (mapel) MTs yang akan diujikan, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). UN MA juga mengujikan empat mapel, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan mapel sesuai peminatan.

1.4 Million Students Take Madrassa National Examination

www.republika.co.id

A total of 1.4 million madrassa students will follow the national exam. They comprise over 1,015,179 students of grade IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) and 423,801 students of grade XII Madrasah Aliyah (MA). Director of Madrassa Curriculum, Facilities, Institutional, and Student Affairs (KSKK) M. Nur Kholis Setiawan said the implementation of the UN for MTs and MA are held at different times.

According to Nur Kholis, when compared with the previous year, this year’s MTs UN participants nationally increased by 4.08 percent. There is a greater increase of participants of MA UN, which reached 13.62 percent.

Nur Kholis said the same as last year, this year the implementation of UN Madrasah also uses two (2) models, namely: Computer-Based National Examination (UNBK) and the Paper and Pencil Based National Examination (UNKP) or PBT (Paper Based Test).  UNBK implementation UNBK was enforced by the Ministry of Education and Culture since 2015.

However, the Ministry of Religious Affairs only implemented in 2016 and 2017. “In 2017, UNBK will be held at 465 state MTs with 97,281 students and 1,585 private MTs with 109,004 students. For Madrasah Aliyah, UNBK will be followed by 94,963 students from 470 MAN, as well as 186,999 students out of 1,888 private MA. There are four MTs subjects (mapel) to be tested, namely: Indonesian, English, Mathematics and Science (Natural Sciences). MA UN also tests the four subjects, namely: Indonesian, English, Mathematics and subjects in line with specialization.

Link: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/03/14/omso3d396-14-juta-siswa-ikuti-ujian-nasional-madrasah

Peneliti RI dan Jepang Berkolaborasi Melalui Forum JAAI

www.antaranews.com

Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto mengatakan, para peneliti Indonesia dan Jepang melakukan kerja sama dalam bidang riset dan pertukaran informasi seputar sains melalui Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) dengan membentuk wadah forum JSPS Alumni association of Indonesia (JAAI).

Bambang lebih lanjut mengatakan bahwa pembentukan JAAI yang diiniasi oleh LIPI tersebut bertujuan untuk menjaga hubungan baik antar sesama alumni JSPS dan menjembatani Indonesia dan Jepang untuk memetakan potensi yang dimiliki masing-masing, diantaranya mengoptimalisasi promosi sains. Salah satu tujuan pembentukan JAAI ini agar proses promosi sains dan pertukaran para akademisi antara Indonseia dan Jepang menjadi lebih mudah dilakukan.

Ia menambahkan, kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan negara lainnya dalam hal promosi sains dan riset sangat berguna bagi kemajuan riset dan teknologi di masa depan. Jepang merupakan salah satu negara yang telah menjalin hubungn baik dengan Indonesia dalam hal mengintegrasikan sains yang berguna bagi kedua belah pihak. Melalui LIPI dan JSPS, Indonesia dan Jepang telah melakukan kerjasama di bidang sains dan teknologi sejak tahun 1978.

JSPS merupakan salah satu mitra penting bagi LIPI dan harus lebih ditingkatkan lagi kapasitas dan kemampuan sumber daya manusianya dalam bidang sains dan teknologi. LIPI telah tiga kali menggandeng alumni JSPS dalam pagelaran workshop-nya. Saat ini, telah terbentuk struktur organisasi untuk kepengurusan dalam forum kerja sama tersebut dengan beranggotakan 150 orang. Melalui forum JAAI tersebut, para peneliti Indonesa dan Jepang berencana akan terus mengadakan sejumlah symposium dan konferensi ilmiah.

Indonesian and Japanese Researchers Collaborate through JAAI Forum

www.antaranews.com

The Deputy Head of the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) Bambang Subianto said Indonesian and Japanese researchers are collaborating in the research and exchange of scientific information through a forum of the Alumni Association of Indonesia (JAAI) of the Japan Society for the Promotion of Science (JSPS).

Furthermore, he said that JAAI was initiated by LIPI in a bid to maintain good relations between JSPS fellow graduates and facilitate Indonesian and Japanese parties to map their own potential, including optimizing the promotion of science. One of the goals of establishing JAAI is to ease the promotion of science and exchange of academicians between Indonesia and Japan.

He added that the cooperation between Indonesia and other countries in promoting science and research was a positive movement aimed at the advancement of research and technology in the future. Japan is one of the countries that have established a good relationship with Indonesia to integrate science for both countries. Cooperation between LIPI and JSPS has been going on since 1978.

JSPS was one of the valuable partners for LIPI and had to increase the capacity and capabilities of its human resources in the fields of science and technology. LIPI has held three workshops by inviting JSPS graduates. Currently, an organizational structure has been formed, involving 150 members. Both Indonesian and Japanese researchers plan to continue organizing a number of symposia and scientific meetings through the forum of JAAI.

Link: http://www.antaranews.com/en/news/109874/indonesian-and-japanese-researchers-collaborate-through-jaai-forum

Naskah Soal UNPK Telah 100% Didistribusikan

Suara Pembaruan, halaman 16

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno, mengatakan, naskah soal ujian nasional berbasis pensil kertas (UNPK) sudah 100% didistribusikan. Khusus untuk daerah-daerah terpencil seperti Papua dan Maluku, soal ujian sudah sampai dan dititipkan di gudang dinas pendidikan setempat.

Totok menjelaskan, soal ujian disimpan di masing-masing dinas karena pelaksanaan ujian nasional (UN) tidak lagi melibatkan aparat keamanan. Bahkan, pada saat pelaksanaannya, UN sepenuhnya menjadi tangung jawab sekolah. Totok berharap agar siswa tidak panik dalam menghadapi UN karena soal UN tidak terlalu sulit dan rata-rata sudah diajarkan kepada siswa.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penilian Pendidikan (Kapuspendik) Nizam merasa optimis bahwa tahun ini pendistribusian naskah UN tidak akan mengalami keterlambatan. Naskah soal UN akan tetap terjaga dengan aman sebagai dokumen negara. Karena, meski sudah berada di provinsi, naskah UN tetap belum dibagikan ke kabupaten ataupun rayon.

Nizam menambahkan, sebelum soal UN didistribusikan, panitia penyelenggara di kabupaten harus melalukan pengisian berkas acara. Sehingga, dokumen negara tersebut dapat terjaga aman hingga jadwal yang ditentukan.

UNPK Papers have been distributed 100 percent

Suara Pembaruan, page 16

Head of Research and Development Agency (Kabalitbang) of the Ministry of Education and Culture (Kemendikbud), Totok Suprayitno said that UNPK papers have been 100 percent distributed. The paper tests had been received and deposited in the care of local education offices.

Totok explained that the paper tests are stored in each office, because implementation of the National Exam (UN) does not involve security officers. This despite, in its implementation, the UN fully becoming the schools’ responsibilities. Totok does not expect the students to be worried about UN, because its questions are not too difficult and on average should have been taught.

Previously, Head of Center for Educational Assessment (Kapuspendik), Nizam was optimistic that the distribution of UN papers would not be late. UN papers remain safe as the state documents, because, even though the papers are already in provinces, UN papers have not been distributed to the regencies or districts.

Nizam added that the organizing committees in the regencies have to fill in the dossiers before UN papers are distributed. Therefore, these state documents remain safe until the examination day.

 

 

Guru Produktif SMK Akan Jalani Uji Kompetensi Keahlian

Suara Pembaruan, halaman 16

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, penyediaan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) berkualitas tidak lepas dari penyediaan guru berkualitas yang ditinjau dari aspek penguasaan materi studi, keterampilan mengajar, kewirausahaan, dan keterampilan dalam bidang kejuruan yang dimiliki.

Kemendikbud, lanjut Muhadjir, melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) akan melakukan uji kompetensi keahlian (UKK) bagi guru produktif di SMK. Hal itu ditujukan agar kompetensi guru SMK sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI).

Muhadjir mengungkapkan, saat ini yang menjadi salah satu masalah yang dihadapi SMK adalah kekurangan tenaga pendidik. Untuk mengatasinya, Kemdikbud melibatkan dunia industri yang memiliki banyak tenaga ahli berpengalaman. Muhadjir berharap para pelaku industri yang sudah memiliki banyak pengalaman tersebut berminat mengajar dengan mengambil sertifikat mengajar melalui pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenga kependidikan (P4TK).

Direktur Jenderal (Dirjen) GTK, Sumarna Surapranata, menambahkan, para pelaku industri yang sudah mendapat sertifikasi keahlian dari P4TK tersebut dapat mengatasi kekurangan guru SMK yang mencapai 91.861 orang.

Productive Vocational High School Teachers Undertake Expertise Competence Test

Suara Pembaruan, page 16

The Minister of Education and Culture (Mendikbud) Muhadjir Effendy said that the provision of high-quality vocational high school graduates cannot be separated from the provision of high-quality teachers. This can be reviewed in some aspects such as mastery of teaching material, teaching skill, entrepreneurship, and skill in the related vocational field.

He also stated that Kemendikbud through Directorate General of Teacher and Educational Personnel (GTK) will conduct expertise competence test (UKK) for productive teachers in SMK. This is aimed at reaching a suitable level between SMK teachers’ competencies and The Indonesian Work Competence Standards (SKKNI).

Muhadjir revealed that one of problems SMKs currently face is low standard of educational personnel. To resolve this, Kemendikbud involves the industrial field that has experienced experts. Muhadjir hopes that the experienced experts will be interested in teaching by taking teaching certification at the Center for Teacher and Educational Personnel Development and Empowerment (P4TK).

Directorate General (Dirjen) GTK, Sumarna Surapranata, added that the industrial practitioners who obtain certification of their expertise from P4TK can resolve the low standard of SMK teachers. Previously there was a deficciency of 91,861 teachers.

Inpres Penyelesaian 112 Bangunan PTN Mangkrak Senilai Rp9,7 Triliun Segera Diterbitkan

www.antaranews.com

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan Presiden Joko Widodo segera menerbitkan instruksi presiden mengenai penyelesaian gedung mangkrak yang ada di 122 Perguruan Tinggi Negeri (PTN).  Nasir mengatakan, ada sekitar 112 PTN yang sudah teridentifikasi dan 10 PTN lainnya masih dalam tahap pendataan jumlah bangunan yang mangkrak.

Total dana yang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan gedung maupun rumah sakit pendidikan yang mangkrak tersebut mencapai Rp9,7 triliun.  Itu juga termasuk peralatan laboratorium dan lainnya. Dari 122 PTN yang mempunyai gedung mangkrak tersebut, terdapat 36 diantaranya merupakan PTN baru. Nasir menyebutkan dua PTN baru tersebut yakni Universitas Singaperbangsa dan Siliwangi. Permasalahan PTN baru tersebut yakni sumber daya manusia dan infrastruktur. Menurut Nasir, Presiden Jokowi ingin mengentaskan permasalahan gedung mangkrak tersebut.

Sebelumnya, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti, mengatakan pihaknya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan gedung mangkrak dengan pembiayaan investasi nonanggaran dan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KBPU).
Ia mengatakan, permasalahan gedung mangkrak lebih disebabkan kekurangan anggaran. Jadi sudah dianggarkan tahun sebelumnya, tapi ternyata masih kurang. Melalui skema KBPU, pihaknya berharap permasalahan ini bisa diselesaikan.

 

Inpres for Completion of 112 Stalled PTN Buildings Worth Rp9.7 Trillion to be Immediately Released

www.antaranews.com

Minister of Research Technology and Higher Education (Menristekdikti) Mohamad Nasir said President Joko Widodo will immediately issue a presidential instruction (Inpres) regarding the completion of stalled buildings in 122 State Universities (PTN). Nasir said there are about 112 state universities that have been identified and 10 other state universities are still in the stage of data collection on the number of buildings that are stalled.

Total funds needed to complete construction of the buildings as well as stalled teaching hospitals reached Rp9.7 trillion. That also includes laboratory equipment and others.  Of the 122 state universities having stalled buildings, 36 among them are new PTN.  Nasir mentioned two new state universities, namely the University of Singaperbangsa and Siliwangi. The issues of the new PTN are namely human resources and infrastructure. According to Nasir, President Jokowi wishes to eradicate the problem of the stalled buildings.

Earlier, Director General of Science & Technology and Higher Education Resources Ministry of Research Technology and Higher Education, Ali Ghufron Mukti, said he was working to resolve the problem of stalled buildings by way of non-budget investment financing and cooperation between the government and business entities (KBPU).  He said the issue of stalled buildings was more due to lack of budget. So they were already budgeted the previous year, but still insufficient. Through KBPU scheme, he hoped the issue could be resolved.

Link: http://www.antaranews.com/berita/617754/inpres-penyelesaian-112-bangunan-ptn-mangkrak-senilai-rp97-triliun-segera-diterbitkan