Kesetaraan Gender Masuk Kurikulum untuk Batasi Angka Kekerasan terhadap Perempuan

www.thejakartaglobe.id

Sebuah komisi nasional telah mengagendakan agar kurikulum sekolah dapat mempromosikan kesetaraan gender akibat meningkatnya angka kekerasan terhadap siswa perempuan di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir ini. Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), perempuan rentan terhadap kekerasan seksual dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya.

Dari hampir 260.000 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan, sebanyak 46 persen terjadi di lingkungan masyarakat, sementara sebanyak 19 persen terjadi di lingkungan rumah tangga.

Salah satu kasus yang dilaporkan adalah kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang gadis berumur 14 tahun yang dilakukan oleh 14 laki-laki di Bengkulu pada bulan April tahun lalu.

Mengacu pada kasus di Bengkulu tersebut, komisaris Komnas Perempuan Mariana Amiruddin mengatakan bahwa hal itu dikategorikan sebagai femicide, yaitu pembunuhan yang dilakukan terhadap perempuan hanya Karena mereka kaum perempuan. Hal tersebut merupakan bagian dari struktur masyarakat Indonesia yang patriarki.

Menurut Indraswari, komisaris Komnas Perempuan, Kurang tersedianya kurikulum mengenai kesetaraan gender di sekolah-sekolah negeri di Indonesia diyakini telah berkontribusi terhadap naiknya angka kekerasan gender. Oleh sebab itu, Komnas Perempuan mengagendakan program kesetaraan, terutama program-program berbasis gender, di sekolah-sekolah di seluruh wilayah Jakarta. Pihaknya telah mendorong agenda tersebut ke Kemendikbud dengan segala cara. Inisiatif tersebut diharapkan dapat mempengaruhi anak-anak muda untuk lebih peduli tentang isu-isu gender dan akhirnya dapat mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan.

Mariana menambahkan, pihaknya melalukan program konseling yang akan membantu kaum perempuan untuk keluar dari trauma merasa bersalah atas kejatahan seksual yang mereka alami. Perilaku misoginis berasal dari mana saja, oleh sebab itu pemerintah seharusnya memanfaatkan ruang papan iklan yang kosong untuk mempopulerkan pola pikir bahwa maskulinitas tidak berarti merendahkan martabat perempuan.

A Push for Gender Equality at Schools to Curb Violence Against Women

www.thejakartaglobe.id

A state commission has called for national school curricula to promote gender equality as violence against female students in Indonesia has seen a disturbing increase in recent years. Female students are vulnerable to sexual assaults and other forms of violence, according to a report released by the National Commission on Violence Against Women (Komnas Perempuan).

As much as 46 percent of the nearly 260,000 reported cases of gender-based violence against female students occurred in community settings, while 19 percent occurred in domestic environment.

One of the reported cases outlined in the report referenced a gang rape and murder of a 14-year-old girl by 14 men and boys in Bengkulu in April last year.

Referring to the Bengkulu case, Komnas Perempuan commissioner Mariana Amiruddin said ffemicide is the murder of women solely because of their gender. This is in part due to the value Indonesian society places on patriarchy.

The lack of available gender equality curricula in Indonesian public schools is believed to contribute to the recent rise in gender violence, according to another Komnas Perempuan commisioner, Indraswari. She said, this is Komnas Perempuan conduct equality programs, especially gender-based programs, in schools throughout Jakarta. We have pushed this agenda all the way to the Ministry of Education. This initiative will help influence our youth to be aware of gender issues and hopefully curb violence against women.

Mariana added that counseling programs will also be helpful for women to shed self-blaming habits for sex crimes they have experienced. Misogynistic behavior can come from anywhere. The government should utilize empty billboards to popularize the mindset that masculinity does not mean degrading women,” she said.

 

Link: http://jakartaglobe.id/news/a-push-for-gender-equality-curriculum-to-eliminate-gender-based-crimes/

 

Tiongkok Tingkatkan Beasiswa Untuk Indonesia

www.thejakartapost.com

Pemerintah Tiongkok akan terus meningkatkan jumlah beasiswa yang didanai pemerintah untuk para pelajar Indonesia agar dapat meneruskan kuliah mereka di Tiongkok. Sebagai negara terbesar di Asia,  Tiongkok berupaya untuk memperkuat ikatan dan hubungan dengan masyarakat Indonesia.

Zhuo Bin, Penasehat kebudayaan di Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, mengumumkan pada hari Rabu kemarin bahwa pemerintah Tiongkok telah membuka permohonan sebanyak 197 beasiswa penuh bagi masyarakat Indonesia untuk belajar di Tiongkok baik untuk jenjang pendidikan S1, S2 dan S3, maupun untuk melakukan studi dalam bahasa Mandarin.

Jumlah tersebut menunjukan adanya kenaikan secara terus menerus dalam hal pendanaan beasiswa oleh pemerintah Tiongkok dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, tertinggi sejak 2016, dimana terjadi lonjakan jumlah beasiswa menjadi 187 dari 15 slot beasiswa pada tahun sebelumnya. Sementara, untuk program studi, telah dibuka sebanyak 12 program studi, diantaranya sains, teknik, kedokteran, ekonomi, hukum, dan seni.

Selama acara pembekalan beasiswa di Pusat Kebudayaan Tiongkok Universitas Al Azhar Jakarta, Zhou Bin mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara akan terus diperkuat. Mengutip data dari pemerintah, ungkapnya, lebih dari 500 mahasiswa Tiongkok saat ini belajar di Indonesia, dan sebanyak 25 diantaranya telah menerima dana dari pemerintah Indonesia. Sementara itu, masyarakat Indonesia yang belajar di Tiongkok saat ini berjumlah lebih dari 14.000 orang.

China Boost Scholarships for Indonesians

www.thejakartapost.com

The Chinese government will continue to increase the number of state-funded scholarships for Indonesians pursuing higher education in China, as the Asian giant seeks to strengthen ties and people-to-people relations with the archipelagic nation.

Zhou Bin, cultural counselor at the Chinese Embassy in Jakarta, announced on Wednesday that the government had opened applications for 197 full scholarships for Indonesians to study for a bachelor’s degree, master’s degree, doctorate degree or undertake Mandarin language studies.

The amount shows a continued rise in the government’s fully-funded scholarships over the past few years, the biggest since 2016, which saw a jump to 187 scholarships from 15 slots the previous year.

As many as 12 study areas are available, including science, engineering, medicine, economics, law and the arts.

During a scholarship briefing event at the Indonesian Al Azhar University’s Chinese Cultural Center in Jakarta, Zhou Bin said said that the relations between the two countries will continue to be strengthened. Citing government data, Zhou Bin said more than 500 Chinese students were currently studying in Indonesia, 25 of whom had received funding from the Indonesian government. Meanwhile, there are more than 14,000 Indonesians currently studying in China.

Link: http://www.thejakartapost.com/seasia/2017/03/15/china-boost-scholarships-for-indonesians.html

Sekolah Diminta Beri Akses bagi Siswa untuk Berkompetisi

Indopos, halaman 15

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta sekolah memberikan ruang dan akses pada siswanya untuk ikut berkompetisi, baik di dalam maupun luar negeri. Sehingga anak bisa berkembang secara optimal sesuai dengan bakatnya. Hal itu dinyatakan Muhadir  saat menerima 12 siswa Global Sevilla School peraih 44 medali dalam kompetisi World Scholars Cup (WSC) yang digelar di Universitas Yale, Amerika, pada akhir 2016 lalu.

Hadir dalam kesempatan itu, Dewan Penasihat Global Sevilla School, Omi Komaria Madjid dan Kepala Sekolah Global Sevilla School, Robertus Budi Setiono, dan Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Supriano.

Jika terkendala masalah dana, lanjut Mendikbud, sekolah bisa melakukan penggalangan dari luar, termasuk dari orangtua. Karena hal itu telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.

Diakui Muhadjir, saat ini sekolah masih banyak yang menerapkan sistem klasikal, dimana murid yang pintar justru tidak diberi akses, sementara murid yang kurang cerdas dipaksa untuk setara dengan anak-anak dengan kemampuan di atas rata-rata. Ia meminta sekolah melakukan improvisasi agar para siswa bisa berkembang sesuai dengan bakat mereka.

Schools are Requested to Provide Access for Students to Enter Competitions

Indopos, page 15

The Minister of Education and Culture (Mendikbud) Muhadjir Effendy requests schools to grant opportunity and access for their students to enter competitions in Indonesia or abroad. In this way, a student can optimally develop their talent. This was stated by Muhadir when he accepted 12 students from Global Sevilla School who gained 44 medals at World Scholars Cup (WSC) competition held at Yale University, USA at the end of 2016.

Omi Komaria Madjid attended this competition on behalf of the Advisory Board of Global Sevilla School, along with the school’s Headmaster, Robertus Budi Setiono, and Development Director of SMP, Kemendikbud Supriano.

If there is a funding problem, said Mendikbud, schools can access funding from outside, including from parents. This has been regulated in the Minister of Education and Culture Regulation (Permendikbud) Number 75 of 2016 concerning School Committee.

Muhadjir admitted that many schools still apply the classical system, so that even the outstanding students are not provided with access. Meanwhile, the lesser students are forced to try and be equal to those who have greater skills. He requested that schools improvise in order to allow students to best develop the talents they actually possess.

Pendaftar SNM PTN Pecahkan Rekor

Indopos, halaman 1

Pelaksanaan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) tahun ini genap berusia sepuluh tahun. Perayaan satu dasawarsa semakin spesial karena pelamar SNM PTN 2017 memecahkan rekor tertinggi. Panitia mencatat jumlah pendaftar SNM PTN tahun ini mencapai 893.323 orang  yang berasal dari 18.002 unit sekolah di seluruh Indonesia.

Tingginya jumlah pelamar seleksi tanpa tes tulis itu menunjukkan minat kuliah di PTN masih tinggi. Bahkan, jika dibandingkan dengan peserta SNM PTN 2016, jumlahnya meningkat tajam, yakni 248.121 orang. Tahun lalu jumlah pendaftar SNM PTN tercatat 645.202 orang

Ketua Umum Panitia SNM PTN 2017 Ravik Karsidi, kemarin (15/3), menyatakan, panitia bersyukur jumlah pendaftar SNM PTN 2017 sangat banyak. Ada beberapa faktor penyebab jumlah pendaftar SNM PTN tahun ini naik signifikan, di antaranya adalah ikut bergabungnya 12 PTN baru untuk melaksanakan SNM PTN tahun ini. Seperti diberitakan, kampus baru boleh menjalankan SNM PTN setelah beroperasi satu sampai dua tahun.

Ravik menjelaskan, pendaftaran SNM PTN 2017 sudah ditutup. Saat ini sudah masuk tahap pencetakan kartu peserta seleksi. Sesuai jadwal yang ditetapkan panitia SNM PTN 2017, masa pencetakan kartu berjalan sebulan, yaitu 14 Maret sampai 14 April. Pelaksanaan pencetakan kartu peserta itu paralel dengan proses seleksi yang dimulai sejak kemarin (15/3) sampai 15 April. Proses seleksi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan rekam jejak akademik siswa yang dimasukkan pihak sekolah ke server panitia melalui fasilitas pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) SNM PTN.

Number of SNM PTN Registrants Breaks The Record

Indopos, page 1

The implementation of the National Higher Education Entrance Exam (SNM PTN) reaches its tenth birthday this year. The celebration of one decade becomes even more special this year, as registered SNM PTN entrants number 893,323 from 18,002 school units around Indonesia.

This high number of those registered prior to the written test indicates that interest is still high in studying in PTN. C compared to the number registered for SNM PTN in 2016, for instance, it’s a major increase of 248,121 people, as last year only 645,202 people registered.

General head of SNM PTN committee 2017, Ravik Karsidi, yesterday (15/3), stated that the committee is grateful for the high number of SNM PTN registrants in 2017. There were a number of significant factors that saw this year’s numbers increase, such as the involvement of 12 new PTN to conduct SNM PTN this year. As announced, new campuses can conduct SNM PTN after they have been operational for one to two years.

Ravik explained, SNM PTN 2017 has been closed. Currently, the registrants’ exam cards are being printed, the committee of SNM PTN 2017 having designated March 14 to April 14 as the period for printing the cards. The implementation for printing the cards is in parallel with the selection process that started yesterday (15/3) and runs until April 15. This selection process is conducted by considering the students’ academic record. The record is input by the school to the committee’s server through the facility of the Database of School and Student (PDSS) SNM PTN.

Turki Subsidi Calon Mahasiswa Asal Indonesia

Republika, halaman 2

Pemerintah Turki memberikan kesempatan yang luas kepada pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan jenjang Sarjana (S1) di Turki. Ada 73 Universitas di Turki yang siap menerima pelajar pelajar dari Indonesia Hal ini diisampaikan langsung Duta Besar Republik Turki untuk Republik Indonesia, Dr Mehmet Kadri Sander Gurbuz di Jakarta, Rabu (15/3).

Mustafa Aslan, koordinator Pendidikan Universitas di Turki, menjelakan, pemberian subsidi biaya kuliah oleh Pemeritah Turki dimaksudkan agar pendidikan di perguruan tinggi semakin terjangkau. Semisal Fakultas Kedokteran biayanya hanya Rp 8 juta-an per semester, demikian pula Fakultas Teknik Rp 4 jutaan per semester, Fakultas Ekonomi Rp 3 jutaan per semester, dan sebagainya

Kesempatan ini, lanjut Aslan, sangat baik bagi pelajar Indonesia untuk bisa kuliah dan bergabung bersama para pelajar dari seluruh penjuru dunia untuk berkuliah di Turki. Khusus pelajar yang ingin berkuliah ke Turki dapat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi di Turki pada tanggal 30 April 2017 di Jakarta. Aslan menambahkan, pendaftaran ujian yang baru pertama kali di adakan ini dilakukan secara online di http://www.kuliahditurki.com. Masa pendaftaran akan ditutup pada hingga tanggal 30 Maret 2017.

Turkey Subsidies Prospective Students from Indonesia

Republika, page 2

Turkey’s government has provided an excellent opportunity for Indonesian students to continue Undergraduate Program (S1) in Turkey. There are 73 universities in Turkey that are ready to accept Indonesian students, as was stated by Republic of Turkey’s Ambassador to Republic of Indonesia, Dr Mehmet Kadri Sander Gurbuz in Jakarta on Wednesday (15/3).

Mustafa Aslan, the Coordinator of University Education in Turkey, explained, that the provision of college subsidies by Turkey’s government is intended to make college fees more affordable. For instance, the fee for the Faculty of Medicine is only about eight million rupiah per semester, Engineering Faculty about four million rupiah and Economics Faculty about three million, etc.

This opportunity, said Aslan, is highly positive for Indonesians students to go to college and join with students from around the world in studying in Turkey. Those students who would like to study in Turkey can take the entrance test for Turkish universities on April 30, 2017 in Jakarta. Aslan added that this entrance test is for the first time being held online, accessed at www.kuliahditurki.com. The application period will close on March 30, 2017.