Media Indonesia, halaman 24
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memberi anugerah literasi prioritas kepada 19 dari 92 kabupaten/kota untuk keberhasilannya meningkatkan literasi atau budaya membaca siswa. Diharapkan, apresiasi tersebut dapat menjadi motivasi agar pemda mengembangkan program literasi secara kreatif dan inovatif.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad, pada Anugerah Literasi Prioritas di kantor Kemendikbud Jakarta, kemarin (20/3). Acara tersebut dihadiri Direktur USAID Prioritas Stuart Weston, Direktur USAID Indonesia Peter Cronin, Direktur Pemb inaan SD Wowon Widaryat, dan sejumah bupati/wali kota serta kepala dinas pendidikan.
Hamid menjelaskan, Indonesia telah menggenjot program literasi pada 2013 dengan program keaksaraan. Saat itu, sekitar 12 juta penduduk buta aksara. Selanjutnya, melalui Permendikbud 2015 tentang Budi Pekerti yang mewajibkan siswa membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai serta Gerakan Literasi Sekolah, buta aksara bisa diturunkan.
Salah satu penerima penghargaan yaitu kabupaten Sidrap yang menempati posisi keempat dalam indeks pembangunan literasi Indonesia. Sekretaris Daerah Sidrap, Ruslan, mengatakan, keberhasilan Sidrap tersebut merupakan bagian dari perjuangan jajaran pemda yang mampu membuka ruang kepada masyarakat dan anak sekolah untuk membaca di luar jam pelajaran dan membaca di ruang publik.
Sementara itu, Bupati Tasikmalaya mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menggelontorkan APBD Rp 900 juta guna meningkatkan literasi warganya untuk pelatihan bagi guru dan sekolah. Sehingga, berkat program literasi tersebut, Tasikmalaya berhasil menempati peringkat literasi yang lebih baik di level provinsi maupun nasional.