Republika halaman 5
Pemerintah memfokuskan peningkatan kompetensi dan keterampilan generasi muda. Hal tersebut untuk menyambut bonus demografi yang akan datang. Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (26/3).
Masih tingginya angka putus sekolah, lanjut Muhadjir, merupakan salah satu masalah utama yang berpotensi menggagalkan bonus demografi. Oleh sebab itu, diperlukan terobosan yang didukung semua pemangku kepentingan pendidikan. Kemendikbud sangat menyadari pentingnya memperluas akses pendidikan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui revitalisasi pendidikan kejuruan.
Muhadjir pun meminta daerah untuk pro aktif meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Saat ini, laporan UNDP menyebutkan adanya penurunan IPM Indonesia dari peringkat 110 ke 113, dari 188 negara. Hal ini merupakan pekerjaan semua pihak, bukan hanya Kemendikbud, agar pendidikan yang merata dan bermutu dapat tercapai.
Muhadjir menghargai dan mendukung Gerakan Kembali ke Sekolah yang merupakan upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah guna meningkatkan angka partisipasi murni yang masih rendah. Mendikbud juga meminta agar anak-anak yang beruntung terpilih ikut Gerakan Kembali ke Sekolah ini menyelesaikan sekolahnya sampai tuntas.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Tengah Lungki Djonggala sangat senang dengan dukungan Mendikbud. Pihaknya menyadari perlu ada percepatan perbaikan kualitas SDM di wilayahnya karena IPM-nya masih dibawah rata-rata nasional sebesar 66,67 %. Ada 1000 anak putus sekolah yang tersaring ikut gerakan ini, sebagian besar melanjutkan ke SMK.