Tingkatkan Kreativitas Taman Baca

Kompas, halaman 12

Pengelola taman baca masyarakat berperan penting dalam meningkatkan budaya baca masyarakat. Itu sebabnya, para pengelola taman bacaan diharapkan membuat program kreatif yang bisa menarik masyarakat mengunjungi taman bacaan.

Hal itu mengemuka dalam lokakarya “Pengembangan Budaya dan Keterampilan Membaca” di Balai Pemuda, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/3). Sebanyak 120 pengelola taman bacaan masyarakat (TBM) di Surabaya mengikuti lokakarya yang diselenggarakan Toko Buku Gramedia dan Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Prioritas Jatim itu. Lokakarya ini juga bagian dari rangkaian Festival Pustaka Bergerak Surabaya.

Koordinator USAID Prioritas Jatim Silvana Erlina, mengatakan, pengelola TBM jangan hanya bertugas melayani pembaca mencari buku. Mereka juga harus mampu membuat program kreatif yang menarik minat baca masyarakat, terutama anak-anak, seperti mendongeng, cerdas cermat, dan memilih bacaan sesuai umur pembaca. Ia berharap, setelah lokakarya pengelola TBM mampu meningkatkan kunjungan ke taman baca-taman baca.

Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, untuk meningkatkan minat baca masyarakat, tahun ini Pemerintah Kota Surabaya akan meluncurkan layanan e-TBM dan e-Perpus yang bisa diakses secara daring guna mempermudah pembaca mencari buku tanpa harus datang ke perpustakaan atau TBM. Ada sekitar 2,2 juta judul buku yang bisa diakses melalui layanan tersebut.

Sebelumnya, berdasarkan data World’s Most Literate Nations yang disusun Central Connecticut State University tahun 2016, peringkat literasi Indonesia berada di posisi ke-60 dari 61 negara. Sementara menurut survei Badan Pusat Statistik tahun 2012 tentang minat membaca dan menonton pada anak-anak, hanya 17,66 persen anak-anak Indonesia yang memiliki minat baca. Sementara yang memiliki minat menonton mencapai 91,67 persen.