Listrik tak Jadi Kendala UN 2017

Republika, halaman 5

PT PLN (Persero) Area Timika menjamin tidak ada pemadaman listrik saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2017. Sekolah dapat melaksanakan ujian tersebut dengan lancar mulai hari ini. Manager PLN Timika Papua, Salmon Karet mengatakan hal ini sudah dipersiapkan PLN sejak ujian tryout dan persiapan lainnya diseluruh sekolah sudah di antisipasi.

Dinas Pendidikan Menengah Timika telah menyuratinya terkait pelaksanaan UN. Salmon mengatakan, sekolah penyelenggara UNBK di Timika juga telah berkoordinasi dengan pihaknya selama ini.

Pelaksanaan UN di Timika sudah menjadi prioritas. Dia mengatakan, banyak kegiatan instalasi listrik di beberapa wilayah dibatalkan karena harus mengutamakan UN. Salmon berharap pelaksanaan UN tak dibarengi dengan cuaca buruk sebab cuaca buruk mempengaruhi jaringan listrik.

UN tingkat SMK dilaksanakan sejak hari ini hingga 6 April. Sebanyak 19 sekolah di Timika menyelenggarakan ujian ini. Panitia UN tingkat SMA dan SMK Kabupaten Timika, Selcius Aron, mengatakan, dari 19 sekolah penyelenggara UN, sebanyak sembilan sekolah menyelenggarakan UNBK. Sisanya, amsih melaksanakan UN manual menggunakan kertas dan pensil.

Electricity Not a Constraint for the 2017 UN

Republika, page 5

The Timika Region State Electricity Company PT PLN (Persero) ensures that there would be no power outages during the implementation of the 2017 National Examination (UN). Schools can implement the exams smoothly as of today.  Manager of PLN Timika Papua, Salmon Karet said that it has been prepared by PLN since the exam tryouts and other preparations in all schools have been anticipated.

The Timika Secondary Education Agency has written to PLN related to implementation of the UN. Salmon said that the UNBK organizing schools in Timika have also coordinated with his party.

Implementation of UN in Timika has become a priority. He said that many electrical installation activities in some areas were canceled because the company must prioritize the UN.  Salmon hopes that implementation of the UN would not be accompanied by bad weather because bad weather can affect the electricity network.

UN for SMK level will be held starting from today until April 6.  A total of 19 schools in Timika hold this exam. UN committee for high school and vocational high school level in Timika Regency, Selcius Aron, said that out of 19 schools organizing the UN, nine schools organize UNBK. The rest still manually implement the UN using paper and pencil.

Mahasiswa Dampingi Anak Putus Sekolah

Kompas, halaman 12

Pemerintah Kota Surabaya terus melibatkan mahasiswa untuk mendampingi anak-anak putus sekolah atau rentan putus sekolah melalui program Campus Social Responsibility. Program yang berlangsung sejak 2014 ini dinilai berhasil karena hampir 65,7 persen anak putus sekolah setelah didampingi mahasiswa akhirnya melanjutkan sekolah. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, meski sekolah di Surabaya dari tingkat SD hingga SMP tidak dipungut biaya, masih banyak anak yang putus sekolah dan rentan pustus sekolah. Hal ini terjadi karena berbagai penyebab, seperti masalah keluarga atau anak harus mencari penghasilan.

Risma mengatakan, pendampingan oleh kakak asuh terhadap adik asuh itu penting guna menggali penyebab anak tidak bersekolah. Mahasiswa kemudian mencari cara agar adik asuhnya mau bersekolah kembali, setidaknya sampai lulus SMP.

Tiga tahun pertama program CSR, mahasiswa yang menjadi sukrelawan berhasil mendorong 320 anak dari dari 487 anak putus sekolah untuk kembali bersekolah. Adapun 264 anak rentan putus sekolah yang diasuh sukarelawan bertahan bersekolah. Risma menambahkan, Pemkot Surabaya menambah sasaran siswa rentan putus sekolah dan putus sekolah. Jika siswa mau sekolah, tapi kekurangan biaya, pemkot siap membantu.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo mengatakan, tahun ini 750 mahasiswa mendaftarkan diri untuk menjadi sukarelawan. Setelah diseleksi, ada 400 mahasiswa dari 26 perguruan tinggi yang akan mengasuh 400 anak putus sekolah di 31 kecamatan.

University Students Accompany School Drop Outs

Kompas, page 12

The municipality of Surabaya continues to engage university students to accompany child school drop outs or potential drop outs, through the Campus Social Responsibility program. The program, which has been running since 2014 is considered successful because nearly 65.7 percent of the school dropouts after accompanied by college students finally returned to school. The Mayor of Surabaya, Tri Rismaharini said that, although the schools in Surabaya from primary to junior high school are free of charge, there are still many dropout children and those potential to drop out.  This occurs due to various causes, such as family issues or children must earn money.

Risma said that assistance by the college students to the foster children was important in order to explore the causes of children not attending school.  The university students then seek ways to encourage the foster children   to be willing to return to school, at least until graduating junior high school.

The first three years of the CSR program, the students who became volunteers had successfully encouraged 320 out of 487 dropouts to return to school. While the 264 potential dropouts cared for/accompanied by the volunteers still remain in school. Risma added that the Surabaya City municipality added targets of potential drop outs and dropouts.  If students want to go to school but don’t have the funds, the city administration is ready to help.

The Head of Surabaya Social Service Agency, Supomo said that this year 750 college students have signed up as volunteers. After being selected, there will be 400 students from 26 universities who will care for 400 school dropouts in 31 regencies.

Pendidikan Dini Jadi Kunci Pencegahan

Kompas, halaman 12

Hasil survei Badan Pusat Statistik bahwa 28 juta perempuan pernah mengalami kekerasan fisik dan seksual membuktikan perempuan berada dalam ancaman kekerasan. Pendidikan sejak dini di keluarga menjadi kunci untuk mencegah hal tersebut. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Venetia Danes mengatakan, terjadinya kekerasan terhadap perempuan merupakan akibat adanya perbedaan relasi antara laki-laki dan perempuan seperti adanya stereotip, subordinasi, marjinalisasi, dan diskriminasi terhadap perempuan.

Karena itu, kata Vennetia, pihaknya gencar menyosialisasikan dan melakukan advokasi tentang kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan. Sasarannya adalah pelajar dan mahasiswa agar sejak dini mereka paham tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Pemerintah juga terus meningkatkan upaya pencegahan dini kekerasan terhadap perempuan, mulai dari hulu melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal. Ini harus dilakukan secara terpadu dan komprehensif, melibatkan berbagai pihak terkait.

Irwan Martua Hidayana, peneliti Pusat Kajian Gender dan Seksualitas FISIP Universitas Indonesia, sepakat bahwa pencegahan perempuan harus dimulai dari pendidikan formal dengan adanya kurikulum yang mengajarkan pelajar dan mahasiswa soal pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Pendidikan, kata Irwan, merupakan salah satu program yang kontinu untuk mencegah kekerasan perempuan. Komitmen pemerintah dalam pendidikan formal harus segera diwujudkan.

Early Education is Key to Prevention

Kompas, page 12

The survey result of the Central Bureau of Statistics states that 28 million women had experienced physical or sexual abuse which proves women are under threat of violence. Early education in families is the key to preventing this.  The Deputy Head of Protection of Women’s Rights of the Ministry of Women’s Empowerment and Child Protection (PPPA), Venetia Danes said that violence against women is the result of differences in the relationship between men and women such as stereotypes, subordination, marginalization, and discrimination against women.

Therefore Vennetia explained that she was intensively familiarizing and conducting advocacy on gender equality in various areas of development. The targets are to students and higher education students so that from the beginning they understand about the equality between men and women. The government also continues to improve early prevention of violence against women, from upstream through formal as well as informal education. This should be done in an integrated and comprehensive manner, involving various stakeholders.

Irwan Martua Hidayana, a researcher at the Center of Gender and Sexuality Studies, of the Social and Political Faculty (FISIP), University of Indonesia, agreed that prevention of violence against women must begin from formal education with a curriculum that teaches students and university students about the prevention of violence against women. Irwan said that education is one of the continuous programs to prevent violence against women. The government’s commitment in formal education should be immediately realized.

Utamakan Kejujuran dalam UN

Kompas, halaman 11

Ujian nasional (UN) SMP dan SMA/SMK tahun pelajaran 2016/2017 dimulai secara bergelombang mulai 3 April hingga 17 Mei. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengimbau semua pihak mengutamakan kejujuran dalam menyelenggarakan UN. Muhadjir berharap, dengan diselenggarakannya UN yang bersih dan berintegritas, dapat menanamkan karakter baik kepada para siswa. Guru dapat memberikan contoh yang baik kepada siswa, termasuk untuk jangan memberikan contekan apapun kepada para siswa dalam penyelenggaraan ujian.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud Nizam mengatakan, secara umum UN berbasis komputer (UNBK) ataupun kertas (UNPK) siap dilaksanakan. Total peserta UNBK sebanyak 3.670.429 siswa, hampir 50 persen dari total jumlah peserta UN (SMP, SMA/SMK sederajat) tahun ini yang sebanyak 7.344.658 siswa. Selebihnya UNPK. Di Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta, sudah 100 persen UNBK tahun ini.

Untuk tingkat SMK, dari 12.509 sekolah, yang menyelenggarakan UNBK sebanyak 9.652 sekolah (78,58 persen), sisanya UNPK. Senin ini, Muhadjir akan meninjau pelaksanaan UN SMK di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan UN SMK di kabupetan ini diikuti 146 siswa dari 4 SMK yang tersebar di Pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomia, dan Binangko. Penyelenggaraan UN di Wakatobi ini 100 persen masih UNPK.

Direktur Pembinaan SMK, Kemdikbud Mustaghfirin Amin mengatakan, peserta UN SMK tahun ini sebanyak 1.327.246 siswa. Pelaksanaan ujian UNBK di SMK yang paling tinggi dibandingkan di tingkat SMP dan SMA. Hampir sebagian besar siswa SMK ikut UNBK, jumlahnya sekitar 88,6 persen atau 1.176.391 siswa.

Prioritize Honesty in UN (National Exam)

Kompas, page 11

The national exam (UN) for the junior high school/ SMP and High School/Vocational High School (SMA/SMK) of the 2016/2017 academic year will begin in batches from 3 April until the 17th of May. The Minister of Education and Culture, Muhadjir Effendy appealed to all parties to prioritize honesty in the organizing of the national examination. Muhadjir hoped that the clean and reliable implementation of UN could instill good character to the students. Teachers could give a good example to the students including not to provide any leaks to answers  to the students in the holding of the exam.

Head of the Center for Educational Assessment of Kemdikbud, Nizam said that both the computer-based (UNBK) and paper-based (UNPK) examinations in general are ready to be implemented. Participants of the UNBK totaled 3,670,429 students, nearly 50 percent of the total number of UN participants (SMP and SMA/SMK equivalent) for this year which totaled 7,344,658 students. The rest use UNPK. In the Special Provinces of Yogyakarta and Jakarta 100 percent of UNBK has been reached this year.

For the SMK level, out of the 12,509 schools as many as 9,652 schools (78.58 percent) organize the UNBK,  while  the rest conduct the  UNPK. This Monday, Muhadjir will review the implementation of the UN for SMK in Wakatobi, Southeast Sulawesi. The implementation of UN SMK in this regency is participated by 146 students from four SMK  spread in Wangiwangi Island, Kaledupa, Tomia, and Binangko.  The implementation of UN in Wakatobi is still 100 percent UNPK.

Director of SMK Guidance of Kemdikbud, Mustaghfirin Amin said that the UN SMK participants this year reached 1,327,246 students. Implementation of the UNBK test in SMKs is the highest compared to junior high and high school. Nearly most of the SMK students took the UNBK totaling 1,176,391 students or around 88.6%.

Curangi UN Bisa Dipidana

Media Indonesia, halaman 22

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyerukan agar para peserta ujian nasional (UN) mengutamakan kejujuran. Ia juga menegaskan tidak ada toleransi bagi sekolah yang melakukan kecurangan dengan memberikan bocoran soal kepada siswa, dan apabila melanggar dan cukup bukti, akan diproses untuk dikenakan sanksi.

Di samping pelanggaran disiplin, lanjut Muhadjir, pihaknya pun akan memperkarakannya dengan pidana kriminal, karena naskah soal-soal UN merupakan dokumen rahasia negara. Pihak yang membocorkan rahasia negara bisa diproses hukum pidana.

Muhadjir pun mengajak para guru untuk memberikan contoh yang baik dengan tidak memberikan contekan dalam bentuk apa pun. Para guru hendaknya membiarkan murid-murid berjuang dalam UN dengan kemampuan mereka sendiri. Jika nantinya ada murid yang gagal dalam ujian, lanjutnya, hal itu akan menjadi pelajaran bagi anak didik tersebut bahwa kerja keras merupakan kunci dalam meraih kesuksesan. Ia berharap penyelenggaraan UN tahun ini dapat lebih baik dari sebelumnya.

Seperti diketahui, UN tingkat SMK dilaksanakan mulai hari ini hingga Kamis (6/4). Adapun untuk tingkat SMA, UN dilaksanakan pekan depan, pada Senin (10/4) sampai Kamis (13/4).

Everybody Cheating on UN will be Prosecuted

Media Indonesia, page 22

The Minister of Education and Culture, Muhadjir Effendy, requested students who take the national exam (UN) to prioritize honesty. He affirmed that there will be no tolerance for schools that cheat by leaking the questions to their students; if they violate the rules and sufficient evidence exists of this, they will be subject to legal prosecution and its consequences.

Muhadjir continued that he holds the authority to litigate such case at the criminal level, as the UN questions can be viewed as the nation’s ‘secret documents’. The parties leaking such documents are thus liable to criminal prosecution.

Muhadjir invited teachers to be a good role models by providing no leaks in any form. Teachers should let the students do UN by themselves. If a student fails the UN, this will become a lesson of life for them. The lesson to be learned is that studying hard is the key to reaching success. He hoped that the thus year’s implementation of UN will be better than in previous years.

As we know, UN in SMK level was started on this day until Thursday (6/4). For SMA level, UN will start next week on Monday (10/4) to Thursday (13/4).