Republika, halaman 5
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengklaim penyelenggaraan ujian nasional berbasi komputer (UNBK) jenjang pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) berjalan lancar. Namun, sejumlah kendala diakui masih ditemukan dalam penyelenggaran UNBK SMK.
Hal itu diungkapkan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud, Daryanto, Kamis (6/4). Ia mengatakan, permasalahan teknis dan non-teknis memang terjadi selama penyelenggaraan UNBK SMK tersebut, misalnya pemadaman listrik, jaringan internet dan sinkronisasi data.
Kendati demikian, lanjut Daryanto, belum ada laporan kebocoran soal UNBK SMK. Hal itu tidak lepas dari kerja dan dukungan semua pihak, terlebih dukungan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) yang dinilai berhasil memperbaiki sejumlah kelemahan informatika yang ada. Hasil UNBK ini, tambahnya, akan menjadi bahan evaluasi pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rasyidi mengakui UNBK SMK kali ini mampu meminimalisasi kecurangan. Secara keseluruhan UNBK berjalan dengan baik, meski masih ditemukan sejumlah kendala di beberapa daerah.
Seperti diketahui, ujian nasional SMK tahun ini diikuti oleh 1.327.246 siswa dari 12.509 sekolah. Dari jumlah itu, sebanyak 150.855 merupakan peserta ujian nasional kertas pensil (UNKP) dan 1.176.391 adalah peserta UNBK.