Kendala Teknis Warnai UNBK

Republika, halaman 5

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk sekolah menengah atas (SMA) masih diwarnai dengan berbagai kendala teknis. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang membuka posko pengaduan untuk UNBK SMA sudah menerima beberapa pengaduan terkait kendala teknis tersebut.

Sekjen FSGI, Retno Listyarti, di Jakarta, Selasa (11/4), mengatakan, laporan yang diterimanya sangat teknis terkait listrik yang masih padam, peserta terlambat login, serta penyediaan sarana prasarana komputer. FSGI juga menerima laporan server utama terkena virus di salah satu sekolah di Jakarta Utara. Server mengalami gangguan padahal waktu ujian tinggal 15 menit lagi akibat VGA server rusak, tetapi akhirnya bisa diatasi menjelang pukul 10.00 WIB.
Kemudian, komputer peserta ujian keluar sendiri terjadi di Jakarta, Aceh, Medan, Padang, Batam, Garut, Mataram dan Bima meski siswa sempat panik namun akhirnya mendapatkan token yang baru dan bisa mengerjakan kembali, soal yang sebelumnya dikerjakan tidak hilang, secara otomatis tersimpan,” papar dia.
Sementara, penyediaan sarana prasarana komputer menjadi kendala paling berat yang dirasakan di beberapa daerah, seperti di wilayah Purwakarta dan Gorontalo. Di Kabupaten Purwakarta, banyak kepala sekolah yang stress dan jatuh sakit karena harus bertanggung jawab dan membiayai sendiri pengadaan sarana komputer di sekolahnya.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, pemerintah pusat mewajibkan UNBK namun tidak memikirkan kondisi riil di daerah. Menurutnya, tidak semua sekolah di wilayahnya memiliki sarana komputer atau laptop yang memadai, sehingga para kepala sekolah berupaya melakukan pengadaan komputer dengan membeli, menyewa atau meminjam.