Jawa Pos, halaman 1
Ancaman pemecatan bagi guru yang terbukti curang dalam pelaksanaan ujian sekolah nasional (USBN) maupun ujian nasional (UN) bukan sekedar gertak sambal. Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan, sampai saat ini ada lima guru yang terancam dipecat akibat berbuat curang.
Hal itu disampaikan Muhadjir saat bertemu dengan guru dan kepala sekolah di Kabupaten Aru, kemarin. Muhadjir berada di Kepulauan Aru untuk meninjau pelaksanaan UN SMA/MA. Dirinya tidak mengatakan dimana lokasi guru tersebut mengajar agar tim bisa bekerja dengan baik dalam penyelidikannya.
Dia sudah berjanji menghukum guru yang berbuat curang pada USBN maupun UN. Sanksi itu diberikan untuk efek jera. Pengusutan sampai keluar rekomendasi pemecatan nanti melibatkan organisasi profesi guru. Meskipun lima guru itu terancam dipecat, prosesnya tidak terjadi seketika. Sebab, masih ditunggu hasil investigasi tim Itjen Kemendikbud di lapangan. Kemudian juga akan dilihat bagaimana respons organiasi profesi guru tersebut. Jadi intinya, Kemendikbud hanya sebatas mengusulkan penjatuhan sanksi pemecatan. Bukan Kemendikbud yang memecat guru.
Muhadjir juga menegaskan, saat ini Kemendibud gencar melakukan kampenye mengakkan kejujuran di sekolah. Kecurangan guru, termasuk saat ujian akhir, sama dengan menyayat mental anak-anak yang sedang dipupuk untuk jujur. Muhadjir tidak ingin ada guru yang membantu siswa curang saat ujian dengan alasan apa pun.