Republika, halaman 12
Sejumlah kampus Pergguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mengembangkan pesantren mahasiswa atau yang biasa disebut Ma’had Al-Jami’ah. Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Isom Yusqi menilai keberadaan Ma’had Al-Jami’ah strategis dalam penguatan pemahaman moderasi keberagamaan mahasiswa.
Untuk itu, Kementerian Agama akan terus memperkuat peran Ma’had Al-Jami’ah dalam kampanye moderasi Islam. Menurutnya, pembenahan Ma’had Al-Jami’ah perlu dilakukan agar dapat menghasilkan santri mahasiswa yang mempunyai paham keagamaan moderat dan toleran.
Di hadapan Sekretaris Kopertis 1-13 se-Indonesia dan Akademisi PTKIN peserta Penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Kemahasiswaan PTKI, Selasa (11/4/2017), di Jakarta, Isom mengungkapkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang para pengasuh pesantren Ma’had Al-Jami’ah untuk mendiskusikan ulang kurikulum yang tepat di ma’had. Selain mengkaji dan menyusun ulang kurikulum, Kemenag juga akan melakukan pemberian fasilitas agar pesantren mahasiswa memiliki asrama dan sarana yang cukup memadai.
Selaku pembina, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) juga sudah menyiapkan sejumlah bantuan pendidikan bagi para mahasiswa. Sedikitnya ada tujuh bantuan kemahasiswaan, yaitu: Bantuan Lembaga Kemahasiswaan PTKI, Beasiswa Tahfidz Al Quran, Bantuan Pemagangan Mahasiswa, Bantuan Prestasi Akademik, Beasiswa Affirmasi Dikti, Bantuan Bidikmisi PTKI Swasta On Going, dan Bantuan Bidikmisi PTKIS Rekrutmen Baru.