Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, dalam sebuah seminar di Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, mengatakan, gaya hidup konsumerisme dan hedonisme telah memengaruhi kalangan mahasiswa Indonesia, sehingga menyebabkan mereka kurang berpikir secara kritis terhadap masalah-masalah sosial dan politik yang menimpa masyarakat yang kurang beruntung.
Dalam seminar yang bertema “Urgensi Peran Perguruan Tinggi Islam dalam Menanggulangi Masalah-Masalah Sosial” itu, Mensos juga mengkritisi civitas academica yang telah membuat mahasiswa menjadi apatis dan apolitis dan tidak mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi dalam menanggulangi penyakit-penyakit sosial.
Mensos mengatakan, saat melaksanan program kuliah kerja nyata (KKN), seharusnya para mahasiswa meminta untuk dikirim ke daerah-daerah terpencil agar mereka dapat berkontribusi dalam program-program kesejahteraan dari pemerintah bagi penduduk setempat.
Mensos Khofifah mengatakan, dalam program KKN itu mereka dapat melakukan kegiatan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, serta membantu program Nawacita Presiden Joko Widodo yang salah satu tujuannya adalah mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Ia menambahkan, desa menjadi sasaran utama karena angka kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi ketimbang di kota. Hampir sebesar 14 persen penduduk miskin ada di desa. Sementara, di kota hanya sebesar 7,73 persen.