Media Indonesia, halaman 22, Rabu, 19 April
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan tidak ada lagi kendala saat ujian nasional (UN) dan UN berbasis komputer (UNBK) berlangsung, Selasa (18/4). Menurut Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Nizam, pihaknya sudah mengantisipasi hal-hal yang membuat UN susulan mesti dilakukan.
Nizam mengatakan, sebanyak 65 ribu siswa SMA dan SMK di Tanah Air harus mengikuti UN susulan karena masalah soal ujian menghilang saat UN untuk SMK digelar. Ketika itu 10 butir soal ujian mata pelajaran teori kejuruan tidak muncul di komputer siswa, terutama pada 16 mata pelajaran dari 169 mata pelajaran teori kejuruan yang ditawarkan.
Agar itu tidak terulang, Nizam menegaskan sudah mengantisipasinya. Menurutnya, proses sinkronisasi atau pengunduhan butir soal UN susulan sudah berjalan pada Minggu (16/4). Nizam mengatakan kejadian soal ujian tidak muncul, tak akan terjadi lagi karena sudah dilakukan perbaikan. Selain itu, pengunduh soal ujian jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan UN utama.
Nizam menambahkan, jumlah peserta UN susulan tidak banyak jika dibandingkan dengan UN utama sehingga pelaksanaan UN susulan SMA/MA dan SMK dijadikan satu. Selain UN susulan, kemarin juga dilangsungkan UN perbaikan (UNP) bagi peserta UN tahun lalu dan tahun sebelumnya yang belum mencapai nilai minimum (55). Jumlah peserta UNP sekitar 2.500 orang.