Dalam sebuah acara yang dihadiri oleh para pemimpin dan perwakilan pemuda dari negara-negara Asia Tenggara di Filipina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pemuda ASEAN agar bijak dalam menggunakan media sosial untuk mendorong perdamaian dan toleransi.
Presiden lebih lanjut mengatakan bahwa hampir semua pemuda saat ini menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengakses media sosial. Di Indonesia saja, lanjutnya, setidaknya ada sebanyak 44 juta posting hanya dalam satu jam. Indonesia juga memiliki sekitar 73 juta pengguna internet aktif dan 72 juta akun media sosial.
Ia mengatakan, saat ini media sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap semua orang di seluruh dunia. Oleh karena itu, besarnya jumlah pengguna di Indonesia seharusnya dapat membantu negara di beberapa sektor.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga menyoroti pentingnya menghargai perbedaan diantara sesama. Semua pemuda ASEAN perlu mendorong semangat persatuan dan menjaga keharmonisan meski berbeda agama, etnis, dan latar belakang budaya.
Kesadaran untuk menghormati perbedaan sangat penting di tengah posting-posting stereotip, ujaran kebencian, dan opini-opini yang dipublikasikan secara online. Ia mengungkapkan, masyarakat generasi terdahulu selalu mendengarkan apa yang dikatakan orang tua mereka, tapi sebagian besar anak muda sekarang lebih mempercayai informasi yang di-posting secara online.
Dalam KTT ASEAN ke 30, yang diadakan di ibu kota Filipina, Manila, tanggal 26-29 April itu telah disepakati bahwa pegawai negeri sipil (PNS) dapat berperan sebagai katalisator untuk mewujudkan visi masyarakat ASEAN pada 2025.