Media Indonesia, halaman 23
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti) menjamin pelaksanaan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang dimulai pada hari ini bakal berlangsung aman. Mereka telah berkoordinasi dengan panitia mengantisipasi serangan ransomware wannacrypt atau wannacry terhadap komputer yang digunakan peserta untuk mengikuti ujian.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab Dirjen untuk mengamankannya. Pihaknya sudah berkoordinasi dari kemarin dengan panitia pelaksanaan SBMPTN. Telah siap mengantisipasi masuknya malware ransomeware saat tes. Ia menyebutkan langkah antisipasi yang dilakukan bila virus tersebut menyerang server SBMPTN ialah dengan mempersiapkan sistem penggunaan kertas.
Peserta yang menggunakan sistem komputer saat tes, jika komputernya terserang virus, akan langsung dialihkan ke sistem berbasis kertas sehingga tidak mengganggu pelaksanaan tes. Ia menambahkan, saat ini akun untuk tes berbasis komputer masih offline sehingga tidak bisa dimasuki virus tersebut. Komputer akan mulai dioperasikan saat pelaksanaan SBMPTN besok. Berdasarkan pengalaman setiap tahunnya, Nasir juga mengaku telah mengatisipasi segala kemungkinan terjadi termasuk urusan calo dalam seleksi SBMPTN.
Nasir menegaskan pihaknya terus mengatisipasi dari tahun ke tahun. Begitu pelanggaram terjadi, akan berurusan dengan pidana. Apalagi ini rahasia negara. Bahkan, calo yang pernah ketangkap selalu dipidanakan. Tahun ini 797.023 peserta mengikuti SBMPTN. Mereka memperebutkan 128.085 kursi dari 85 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Ada dua jenis tes dalam ujian yakni ujian tertulis (paper based test) dan ujian berbasis komputer. Hasil ujian SBMPTN akan diumumkan pada 13 Juni 2017.