Anak-anak Sumba Pertaruhkan Nyawa Demi Gapai Impian

www.thejakartapost.com

Setiap hari, anak-anak di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), mempertaruhkan nyawa mereka ketika berangkat ke sekolah. Mereka harus menyeberangi Sungai Kambaniru yang dipenuhi buaya buas agar mereka sampai di sekolah.

Beberapa hari yang lalu, seekor buaya di sungai Kambaniru menyerang seorang penduduk lokal bernama Cornelis saat sedang memancing ikan di sungai tersebut. Hanya dua kaki dan usus Cornelis yang tersisa. Namun demikian, anak-anak tersebut tetap bertekad untuk berangkat ke sekolah meskipun ada kejadian naas yang menimpa Cornelis.

Tanpa keraguan, anak-anak tersebut dengan berani berenang di sungai yang memiliki kedalaman 65 meter itu dan berpacu dengan buaya yang dengan cerdik mengintai santapan mereka berikutnya dari dalam air. Setelah anak-anak itu menyeberangi sungai dengan aman, mereka pun harus menghadapi beratnya medan pegunungan dan menaklukan tebing yang curam sampai akhirnya tiba di sekolah mereka, yaitu SDN Bidi Praing.

Kerasnya kehidupan anak-anak di Sumba itu sangat jauh berbeda dengan rekan-rekan mereka di Jakarta yang memiliki semua fasilitas yang bisa mereka dapatkan untuk pulang pergi ke sekolah dengan aman. Anak-anak di Sumba melewati semua rintangan itu dengan penuh ketekunan. Di tengah berbahayanya tantangan yang harus mereka hadapi, mereka sanggup melewati semuanya agar dapat menggapai semua impian dan cita-cita mereka.

Children Risk Life to Achieve Dreams

www.thejakartapost.com

Children in Sumba, East Nusa Tenggara, risk their lives each day they go to school. In order for the children to get to their school, they need to cross the Kambaniru River, which is infested with dangerous crocodiles.

Just a few days ago, crocodiles in the river ate a local by the name of Cornelis when he tried to fish in the river. All that remains of Cornelis are his two legs and intestines. Despite what happened to Cornelis, the children are determined to go to school for their education.

Without hesitation, the children bravely swim the 65-meter wide river, racing against crocodiles that cunningly lurk in the deep for their next meal. After they safely cross the river, they then face the harsh terrain of mountains and cliffs that they need to conquer to finally arrive at the Bidi Praing elementary school.

The life of children in Sumba is a world away from that of kids in Jakarta. Jakarta’s kids have all the facilities at their disposal to get safely to school and then return home. The children of Sumba encapsulate true perseverance. Amid all the dangerous challenges they face, they are willing to break through all of that in order to achieve their dreams and goals.

Link: http://www.thejakartapost.com/life/2017/05/17/children-risk-life-to-achieve-dreams.html

Mendikbud Bagikan Buku Cerita Nusantara

Republika, halaman 5

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyebarkan buku cerita nusantara secara gratis ke daerah-daerah di pelosok nusantara. Jokowi meyakini, buku-buku cerita nusantara dapat mengajarkan nilai moral dan etika kepada anak-anak.

hal itu diungkapkan Jokowi usai memperingati hari buku nasional bersama siswa SD dan SMP di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/5). Menurut Jokowi, Indonesia memiliki kekayaan cerita atau dongeng dari masing-masing daerah. Beragamnya buku sudah dilahirkan dari sisi suku, agama dan budaya seperti lutung kasarung, malin kundang, sangkuriang, roro jonggrang dan raja ampat.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan peringatan hari buku nasional ini dimaksudkan untuk meningkatkan kembali minat baca anak-anak. Untuk mengembalikan minat baca, Kemendikbud pun menyiapkan 170 judul cerita nusantara yang akan diproduksi dan dibagikan ke seluruh daerah di Indonesia. Ia mengatakan, hal ini sesuai dengan instruksi Presiden di mana di setiap titik pengiriman terdapat 10 ribu buku yang akan dikirimkan.

Mendikbud Distributes Indonesian Folktale Books

Republika, page 5

President Joko Widodo (Jokowi) has requested the Minister of Education and Culture (Kemendikbud) to distribute Indonesian folktale books for free to all regions across Indonesia. Jokowi believes that the books of Indonesian folktales will be able to provide moral and ethical values for children.

Stating this after commemorating National Book Day, together with Elementary (SD) and Junior High School (SMP) students in the courtyard of the Presidential Palace, Jakarta, on Wednesday (17/5), Jokowi elaborated that Indonesia has a host of stories and tales from the respective regions.  The various books are born from the different ethnic, religious and cultural backgrounds to provide tales such as Kasarung, Malin Kundang, Sangkuriang, Roro Jonggrang and Raja Ampat.

Meanwhile, the Minister of Education and Culture, Muhadjir Effendy, stated that commemoration of this National Book Day was intended to rejuvenate children’s interest in reading. In order to reawaken this interest in reading, Kemendikbud has prepared 170 Indonesian folktale titles that will be produced and distributed across Indonesia. He said that this is based on President’s instruction for 10,000 books to be sent to each delivery point.

SBMPTN akan Dijadikan Seleksi Mandiri PTN

Republika, halaman 5

Ketua Panitia Pusat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Ravik Karsidi mengatakan hampir semua rektor perguruan tinggi negeri (PTN) sepakat menggunakan hasil SBMPTN untuk seleksi mandiri. Namun untuk berapa persentasenya diserahkan kepada masing-masing PTN.

Ravik memberi contoh di Universitas Negeri Sebelas Maret,Solo yang menggunakan 100 persen hasil SBMPTN untuk seleksi mandiri. Berdasarkan Permenristekdikti 126/2016 tentang penerimaan mahasiswa baru program sarjana, dijelaskan bahwa idealnya ujian masuk mandiri diambil dari hasil SBMPTN.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Sutrisna Wibawa, mengatakan tahun ini pihaknya menerima sekitar 6.000 mahasiswa baru. Sebanyak 30 persen dari seleksi nilai rapor atau SNMPTN, 40 persen dari SBMPTN dan 30 persen dari ujian mandiri. Untuk ujian mandiri, lanjut Sutrisna, baru diselenggarakan jika nilai SBMPTN yang ada belum memenuhi standar yang ditetapkan.

Sementara itu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pihaknya menyerahkan kebijakan tersebut pada masing-masing perguruan tinggi. Perguruan tinggi bisa menggunakan nilai SBMPTN, tapi tidak diwajibkan. Ada beberapa yang menggunakan namun ada juga yang tidak. Intinya adalah bagaimana seleksi masuk PTN bisa terjaring dengan baik.

SBMPTN Results for PTN Self-Selection

Republika, page 5

The Central Committee Head of Joint Admission Selection of State Universities (SBMPTN), Ravik Karsidi, said that almost all the rectors of State Universities (PTN) had agreed to take SBMPTN results for self-selection. However, the percentage depends on the decision of each PTN, respectively.

Ravik gave as an example, Sebelas Maret University, Solo which was using 100 percent of SBMPTN results for self-selection. According to Permenristekdikti 126/2016 regarding new student admissions to the undergraduate program, ideally self-selection should be taken from SBMPTN results.

Meanwhile, the Rector of Yogyakarta State University, Sutrisna Wibawa, stated that his campus received about 6,000 new students. Such students are selected through the selection of school report card or SNMPTN (30 percent), SBMPTN (40 percent), self-selection (30 percent). Sutrisna continued that self-selection would be implemented should the existing SBMPTN scores not meet the desired standards.

Minister of Research, Technology, and Higher Education (Menristekdikti), Mohamad Nasir, said that his department devolved such a policy to each university, respectively. A university is able to use the SBMPTN scores, but this is not an absolute requisite. While some universities use this method there are also others that do not. The point is how the selection process of PTN can best run properly.

 

Pemerintah Alokasikan Rp 5,3 triliun untuk Revitalisasi SMK

www.antaranews.com

Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp5,3 triliun untuk merevitalisasi sekolah kejuruan di Tanah Air. Alokasi dana tersebut akan digunakan untuk merevitalisasi 219 SMK di seluruh Indonesia. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad usai meresmikan program revitalisasi sekolah kejuruan di Stadion Olahraga Manahan, Rabu.

Hamid mengatakan, alokasi dana sebesar Rp3,4 triliun berasal dari anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedangkan dana Rp1,9 triliun masing-masing berasal dari anggaran pemerintah provinsi. Program revitalisasi fokus pada lima aspek, yaitu pendidikan, kurikulum, guru, fasilitas pembelajaran, dan kerjasama dengan industri. Aspek terpenting adalah terkait dengan kualitas lulusan SMK yang siap kerja.

Ia berharap kurikulum sekolah kejuruan akan selalu ditingkatkan dan disesuaikan dengan permintaan dunia industri. Demikian halnya dengan kualitas guru yang juga harus selalu ditingkatkan.

Saat ini, lanjutnya, SMK di seluruh Indonesia masih kekurangan 91 ribu guru. Ia berharap kekurangan tersebut dapat terpenuhi pada 2019. Selain itu, SMK juga harus memiliki sarana belajar yang baik, termasuk ruang praktik.

Hamid mengatakan, pihaknya terus mendorong semua SMK untuk menjalin kemitraan dengan dunia industri, sehingga akan terjalin komunikasi seputar kesempatan kerja.

Hamid menambahkan, banyak perusahaan dan dunia industri mengeluhkan kualitas lulusan SMK. Oleh sebab itu, para lulusan SMK perlu meningkatkan keterampilan mereka untuk lulus ujian kompetensi dan sertifikasi.

Govt allocates Rp5.3 trillion to revitalize vocational schools

www.antaranews.com

The Indonesian government has allocated Rp5.3 trillion in funds for the revitalization of vocational schools in the country.
Director General of Elementary and Secondary Education of the Education and Culture Ministry, Hamid Muhammad, said after inaugurating a vocational school revitalization program at the Manahan Sports Stadium here on Wednesday, that the fund allocation will be used to revitalize 219 vocational schools nationwide.

Hamid said Rp3.4 trillion of the fund allocations is derived from the Education and Culture Ministry and Rp1.9 trillion from each provincial government. The revitalization program focuses on five aspects, including education, curriculum, teachers, learning facilities, and cooperation with industries. He said, the most important aspect is related to the quality of vocational school graduates who are ready to work.

He expressed the hope that the curricula of vocational schools will always be upgraded and adjusted to demand from industries. Likewise, the quality of teachers must always be improved.

He said, Indonesia still run short of vocational school teachers, and he hopes the shortage of some 91 thousand vocational school teachers could be met in 2019. In addition, vocational schools should also have good learning facilities, including practice rooms, he said.

Hamid said he continues to encourage all vocational schools to establish partnership with industries so that they will have communication on job opportunities.

He added that many companies and industries have complained about the quality of vocational school graduates. They need to improve their skills in order to pass a competency and certification test.

link: http://www.antaranews.com/en/news/110980/govt-allocates-rp53-trillion-to-revitalize-vocational-schools

Mahasiswa Miskin Dijamin Negara

Media Indonesia, halaman 23

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir meminta calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu untuk tidak mengkhawatirkan biaya melanjutkan pendidikan karena negara akan membiayai.

Prestasi harus ditunjukkan dengan baik dan mudah-mudahan dapat diterima. Kalau tidak ada beasiswa, sampaikan ke Pak Menteri. Jangan khawatir, karena kalau tidak mampu, negara akan membiayai ujar Nasir saat melakukan video blog atau vlog dengan peserta seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang mengikuti ujian keterampilan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.

Menristek Dikti melanjutkan beasiswa yang diberikan pemerintah ialah beasiswa Bidikmisi dan beasiswa prestasi. Beasiswa Bidikmisi merupakan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi secara akademik tapi secara ekonomi perlu dibantu. Dirinya mengatakan untuk tahun ini, pemerintah menyediakan 80 ribu beasiswa Bidikmisi. Naik dari tahun sebelumnya yang berjumlah 70 ribu. Biaya hidup penerima beasiswa Bidikmisi pun meningkat dari Rp600 ribu per bulan menjadi Rp650 ribu.

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Intan Ahmad mengatakan beasiswa Bidikmisi memberikan beasiswa penuh hingga ke pendidikan profesi. Dikatakan bahwa tahun ini, Kemenristek Dikti menganggarkan Rp4,3 triliun untuk beasiswa.

Poor Students Guaranteed by the State

Media Indonesia, page 23

Minister of Research, Technology and Higher Education (Menristek Dikti), Mohamad Nasir asked prospective students from underprivileged families not to worry about the cost of continuing education because the state will finance.

Achievements should be well demonstrated and hopefully acceptable. If there is no scholarship inform the Minister. Do not worry, because if unable to pay, the state would finance the education, Nasir said in a video blog or vlog with the participants of the state higher education entrance joint selection (SBMPTN) who took the skills test at the Faculty of Sport Sciences, Makassar State University, South Sulawesi, yesterday.

Menristek Dikti continued that the scholarship provided by the government is Bidikmisi scholarship and achievement scholarship. Bidikmisi scholarship is a scholarship awarded to students who excel academically but economically need assistance. He said that this year, the government provides 80 thousand Bidikmisi scholarships. This is an increase from the previous year which amounted to 70 thousand. The living cost of Bidikmisi scholarship recipients have also increased from Rp.600 thousand per month to Rp650 thousand.

Directorate General of Learning and Student Affairs Kemenristek Dikti, Intan Ahmad said that the Bidikmisi scholarships provide full scholarships up to professional education. She said that this year the Kemenristek Dikti allocated Rp4.3 trillion for scholarships.