Media Indonesia, halaman 14
Pelajar, mahasiswa, dan tokoh agama dari berbagai daerah turun ke jalan menyatakan sikap menolak radikalisme dan intoleransi. Seperti di Denpasar, Bali, sekitar 1.500 mahasiswa dari berbagai kampus di Bali melakukan aksi damai di kantor gubernur, kemarin. Dewan Perwakilan Mahasiswa Pande Putu Bagus Mahendrayasa yang mewakili mahasiswa menyampaikan pernyataan sikap mahasiswa.
Sikap yang dibacakan itu, antara lain, mendukung tegaknya empat konsensus nasional, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebaga landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Pernyataan sikap lainnya yakni mendukung pemerintah untuk membubarkan gerakan radikal dan menindak tegas pelakunya.
Dari Yogyakarta, ratusan pelajar se-DI Yogyakarta mendeklarasikan ikrar antiradikalisme dan antikekerasan serta tetap mempertahankan dan menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kapolda DI Yogyakarta, Brigjen Ahmad Dofiri yang hadir dalam acara tersebut mengajak para pelajar untuk mempertahankan NKRI serta menyadari keberagaman Indonesia. Ia mengatakan, slogan Yogyakarta City of Tolerance merupakan aplikasi Yogyakarta sebagai daerah yang dapat menerima semua suku untuk bersama dalam harmoni.
Sementara itu, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu Zainal Abidin mengajak pimpinan gereja se-Sulawesi Tengah untuk memperkuat nasionalisme, termasuk pada dialog bersama pimpinan gereja se-Sulawesi Tengah pada 8 Juni mendatang.