Republika, halaman 12, Sabtu, Mei 27
Kemendikud akan merevitalisasi sebanyak 219 sekolah menengah kejuruan (SMK) bakal direvitalisasi pada tahun ini. Sekolah yang masuk kategori medioker itu bakal didorong menjadi SMK unggulan. Dari 219 SMK yang masuk program revitalisasi, 125 SMK di antaranya di bidang prioritas yakni maritim atau kelautan, pariwisata, pertanian, dan industri kreatif. Sedangkan 94 SMK lainnya adalah bidang keahlian penunjang yang menjadi prioritas pembangunan.
Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy seusai peluncuran program revitalisasi SMK oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (menko PMK) Puan Maharani di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, kemarin.
Secara bertahap, program revitalisasi akan menyentuh se-luruh SMK yang belum masuk kategori unggulan. Dari 13.000 SMK, sebanuak 6.000 SMK masih di bawah kinerja. Sehingga akan dinaikkan.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK Puan Maharani menegaskan, pemerintah berupaya mendorong kualitas sumberdaya manusia (SDM) agar lebih meningkat. Di antaranya melalui program revitalisasi SMK. Dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) juga didorong untuk lebih banyak mendirikan politeknik. Selain itu, sekolah-sekolah yang di bawah Kementerian Agama juga disinkronkan dengan mata pelajaran umum, dan bukan hanya pendidikan agama saja.
Pemerintah menargetkan dalam sepuluh tahun ke depan kualitas tenaga kerja Indonesia dapat dikejar dan mampu bersaing dengan dengan negara negara lainnya. Sebab jika hanya menunggu lulusan dari universitas, maka diyakini tak akan mampu mengejar. Selain itu pendidikan di seluruh dunia telah maju. Dengan demikian, ketinggalan dapat dikejar secara bertahap dan optimistis setara setelah sepuluh tahun ke depan.