Swedia-Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Lawan Kekerasan terhadap Anak

www.jakartaglobe.id

Sekretaris Negara untuk Menteri Anak, Kesetaraan Lansia dan Gender Swedia, Pernilla Baralt, mengatakan, Swedia dan Indonesia telah setuju untuk bekerja sama dalam memerangi kasus kekerasan terdahap anak. Baralt mengatakan, kedua belah pihak telah memutuskan untuk berdiskusi lebih dalam lagi dan kembali mengadakan pertemuan. Baik Indonesia maupun Swedia adalah negara yang merintis arah dalam Kemitraan Global untuk Mengakhiri Kekerasan terhadap Anak.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang disampaikan secara terpisah, pemerintah Swedia dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (kemen PPPA) telah berkomitemen untuk mendorong upaya yang lebih kuat guna mencapai tujuan pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs)  dalam Agenda Pembangunan 2030.

Dalam pernyataan tersebut disampaikan bahwa kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Kerajaan Swedia telah membantu mendorong dialog antara Indonesia dan Swedia tentang cara efektif bagaimana menangani kasus kekerasan terhadap anak.  Delegasi dari kedua negara akan melanjutkan dialog pada 19 Juli nanti, di sela-sela sebuah forum yang digelar di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Pada Februari mendatang, Swedia juga telah mengundang Indonesia untuk menghadiri sebuah pertemuan di Stockholm, di mana negara yang berpartisipasi  dalam pertemuan itu akan membahas solusi-solusi dalam memerangi kasus-kasus kekerasan terhadap anak.

Baralt menekankan pentingnya permasalahan anak sebagai bagian dari agenda pertemuan tersebut, dimana mereka akan belajar satu sama lain dan bertukar pengalaman tentang bagaimana memperbaiki kebijakan undang-undang, pelatihan, pendidikan dan hal lainnya yang perlu diskusikan, seperti perlindungan sosial guna meningkatkan kondisi yang baik untuk anak.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Yohana Yembise, mengatakan, ada kaitan kuat antara kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Strategi KemenPPPA adalah menangani keduanya melalui pendekatan holistik.

Indonesia telah mengembangkan strategi nasional  (Stranas) 2016-2020 guna menghapuskan kasus kekerasan terhadap anak. Dalam Stranas tersebut melibatkan kemitraan antar pemerintah, masyarakat sipil, anak-anak dan remaja untuk mencegah dan merespons segala bentuk kekerasan terhadap anak.

Baralt mengatakan, baik Indonesia maupun Swedia berkewajiban untuk lebih baik lagi dalam mendidik anak-anak guna mengetahui hak-hak mereka, yang dikatakannya sebagai tantangan bersama kedua negara. Untuk mengatasi tantangan tersebut, ungkap Baralt, sebuah aplikasi seluler sederhana mungkin bisa digunakan sebagai trik. Generasi muda, lanjutnya, sangat paham tentang teknologi, namun smartphone dapat menimbulkan bahaya tertentu bagi anak-anak, seperti  kasus pelecehan anak yang ada di internet,

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s