Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendorong agar mahasiswa menjadi pengusaha, terutama di sektor pariwisata. Dalam acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Akademi Politeknik Pariwisata Negeri Palembang, Arief mengatakan, sebanyak 10 persen lulusan politeknik ini akan dilatih kewiraswastaan di bawah naungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Para lulusan politeknik, lanjut Arief, tidak perlu khawatir karena Kemenpar akan membantu mereka untuk memiliki daya saing di sektor pariwisata. Kemenpar, tambahnya, akan membentuk inkubator bagi mereka yang serius ingin menjalankan bisnis sendiri, sehingga kesejahteraan semua pemain di sektor pariwisata akan meningkat.
Arief mengatakan, 100 persen lulusan dari politeknik pariwisata tersebut telah diserap pasar dengan berbagai pekerjaan di bidang perhotelan, restoran, kafe , agen perjalanan dan lainnya. Arief menunjukkan bahwa sebanyak 40 persen lulusannya bahkan ditawari pekerjaan di luar negeri.
Namun demikian, lanjutnya, rata-rata gaji yang diterima dalam industri Pariwisata masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan industri keuangan, minyak dan gas, pertambangan, properti dan telekomunikasi. Penghasilan yang diterima Manajer Umum Hotel berkisar hingga Rp 100 juta ($ 7.500) per bulan, jauh lebih sedikit dibanding chief executive di perusahaan telekomunikasi.
Menpar menambahkan, lembaga pelatihan pariwisata di Indonesia harus menerapkan standar global, termasuk adanya pengaturan antara negara-negara ASEAN dalam memfasilitasi pekerja di sektor kepariwisataan. Untuk memudahkan mendapatkan pekerjaan di Singapura, Malaysia, Thailand atau negara lainnya, para lulusan juga diharuskan untuk memiliki sertifikat.
Arief selanjutnya menyarankan agar mahasiswa politeknik pariwisata mengikuti sertifikasi TedQual, yaitu kualifikasi di bidang kepariwisataan yang disertifikasi oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO). Terlebih di Palembang, tambahnya, yang dijuluki sebagai provinsi olahraga, maka seharusnya ada program studi pariwisata olahraga. Mahasiswa dari politeknik pariwisata, tambahnya, bisa menjadi liasion officers selama penyelenggaraan Asian Games 2018, dimana Palembang bersama dengan DKI Jakarta akan menjadi tuan rumahnya.