Kompas, halaman 13
Dua pekan menjelang diberlakukannya kebijakan lima hari sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan gencar menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan program penguatan pendidikan karakter di sekolah. Dialog lintas kementerian dan komunitas pun digalakkan. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad optimis panduan tersebut akan tuntas dalam waktu dekat.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemdikbud Ari Santoso menambahkan, panduan tersebut penting untuk menghindari multitafsir dalam penerapan lima hari sekolah. Ia mengatakan, tambahan dua jam operasional sekolah diisi dengan ekstrakurikuler. Siswa tak mesti berada di dalam kelas/sekolah hingga sore hari karena mereka dapat belajar di masyarakat di bawah bimbingan/pengawasan guru.
Menurut pantauan Kompas, sejumlah daerah sudah siap menyambut kebijakan lima hari sekolah dan program penguatan pendidikan karakter (PPK) bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2017/2018. Di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, sejumlah sekolah sudah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung. Contohnya, SMAN 1 Bangkalan. Sekolah tersebut dilengkapi dengan laboratorium IPA dan IPS, laboratorium komputer, perpustakaan, kantin, koneksi internet, dan 13 jenis kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah juga melakukan sejumlah praktik-praktik kegiatan berupa observasi lingkungan sekitar, penelitian sosial di dinas-dinas setempat.
Sejumlah orangtua siswa menilai, kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat. Misalnya, Eli Sulistyo, salah satu orangtua yang menilai putrinya sangat menikmati berbagai kegiatan di sekolah berupa diskusi dan pengamatan lapangan.