Kompas, halaman 11
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan beasiswa residensi untuk 21 penulis agar mereka bisa melakukan penelitian ke luar negeri. Harapannya, penelitian tersebut dapat memperkaya dan memperkuat kualitas penulis berbagai genre di Tanah Air. Negara tujuan residensi antara lain Meksiko, Inggris, Belanda, Perancis, Vietnam, dan Finlandia.
Dalam program ini, Kemdikbud bekerja sama dengan Komite Buku Nasional (KBN) yang diberi kewenangan untuk menyeleksi para penulis yang memasukkan proposal. Program beasiswa unggulan Kemdikbud untuk residensi penulis dimulai pada 2016. Ketua KBN Laura Prinsloo mengatakan, pada 2016 KBN menerima 200 proposal. Setelah diseleksi terpilih 10 penulis. Manfaat yang dirasakan penulis dari program ini sangat terasa. Mereka diwajibkan menulis catatan perjalanan per pekan. Dari catatan-catatan tersebut tampak perkembangan wawasan dan mutu penulisan mereka.
Pada 2017, ada 500 proposal yang diterima KBN. Setelah diseleksi, terpilih 22 orang. Laura mengatakan, para penulis yang mendaftar, harus sudah pernah menerbitkan karya. Khusus untuk program residensi selama 1-3 bula di luar negeri, penulis wajib menyelesaikan karya. Artinya, residensi adalah untuk melakukan penelitian melengkapi karya yang sedang dalam proses penyelesaian, bukan karya yang baru akan ditulis.