3.000 Gedung SMP yang Rusak Perlu Direhabilitasi

www.beritasatu.com

Gedung sekolah merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan. Tempat siswa bernaung dan menuntut ilmu. Namun, saat ini banyak ditemukan gedung yang tidak layak pakai atau rusak. Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) Desember 2016, ada 7.000 sekolah SMP yang dilaporkan rusak. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Direktorat Pembinaan SMP Kemdikbud, Firdaus Yunidarta mengatakan, data kerusakan gedung dari Dapodik setelah diverifikasi kerusakan, ternyata ada perbedaan. Pemerintah wajib memperbaiki 3.000 sekolah yang masuk dalam kategori rusak berat dan ringan.

Untuk itu, dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, pada pendataan verifikasi, pihaknya melibatkan perguruan tinggi (PT) yang memiliki fakulitas Teknik Sipil di masing- masing daerah. Pasalnya, peran PT sangat membantu dalam mempercepat proses pendataan. Meski demikian, ia mengatakan, tidak semua PT yang memiliki fakultas Teknik Sipil terlibat. Pihaknya hingga saat ini baru berkerja sama dengan 23 PT di seluruh Tanah Air.

Dia menjelaskan, renovasi sekolah akan dilakukan dalam tiga tahap. Untuk tahap pertama ada 906 sekolah yang telah mendapat Surat Keputusan (SK) direhabilitasi. Pada tahap pertama ini, kata dia, dana telah dicairkan untuk perbaikan 700 sekolah di wilayah Lampung, Mataram, Kupang, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara. Sedangkan untuk wilayah Aceh meski terdaftar dalam perbaikan tahap pertama namun dana belum dicairkan.

Sementara untuk tahap dua, telah terdaftar 619 sekolah yang lolos verifikasi perbaikan, sedangkan tahap terakhir jumlahnya tidak jauh berbeda dengan tahap dua. Ia menuturkan, pemerintah pusat menargetkan perbaikan berlangsung selama empat bulan atau 120 hari setelah dana dicairkan.

3,000 Damaged Junior High School (SMP) Buildings Need to be Rehabilitated

www.beritasatu.com

The school building is an important component in the world of education. A place for students to take shelter and obtain knowledge.  However, today many buildings are found to be not worth using or damaged. Based on the education principal data (Dapodik) of December 2016, there are 7,000 junior high schools reportedly damaged. Section Head of Facilities and Infrastructure, Directorate of Junior High School Development of Kemdikbud, Firdaus Yunidarta said that data of damage buildings from Dapodik after verification showed differences. The government is obliged to repair 3,000 schools that fall under the category of lightly and heavily damaged schools.

Therefore, in solving the problem, in the data verification he involves universities (PTs) with Civil Engineering facilities in the respective regions; because the role of PTs is very helpful in accelerating the data collection process. Nevertheless, he said that not all PTs that have Civil Engineering faculties are involved. To date the ministry only cooperated with 23 PTs throughout the country.

He explained the school renovations will be done in three stages.  For the first phase there are 906 schools that have received Decrees (SK) to be rehabilitated. For this first phase, he said that the funds have been disbursed for the repair of 700 schools in Lampung, Mataram, Kupang, South Sulawesi and North Maluku. While for the Aceh region although listed in the first phase of repair yet the funds have not been disbursed.

As for stage two, it has been listed that 619 schools passed the rehabilitation verification, while the last stage the number of schools is not much different from stage two. He said the central government targeted the improvement to last four months or 120 days after the funds are disbursed.

Link: http://www.beritasatu.com/kesra/434932-3000-gedung-smp-yang-rusak-perlu-direhabilitasi.html 

Sekolah Reyot Segera Berganti Rupa

Media Indonesia, halaman 10

Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta berencana melanjutkan kegiatan rehabilitasi berat atas 31 sekolah di DKI Jakarta. Sebelumnya, usulan 55 kegiatan rehabilitasi itu ditolak lantaran dinilai tidak mendesak. Dari hasil tinjauan lapangan akhirnya dipilih 31 sekolah yang dinilai mendesak untuk segera direhabilitasi berat.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Sopan Adrianto, mengatakan, rehabilitasi berat sekolah akan dilaksanakan pada gedung sekolah tingkat SD dan SMP. Pada saat penyusunan anggaran 2017, 55 kegiatan rehabilitasi berat gedung sekolah dianggarkan Rp98 miliar.

Terkait hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Susi Nurhati menyebut dana 55 kegiatan rehabilitasi tersebut sudah masuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. Namun, tahun ini hanya 31 gedung sekolah yang direhabilitasi sehingga sisa dari dana rehabilitasi akan dikembalikan saat APBD perubahan (APBD-P). Sementara,  sisa 24 sekolah lainnya yang belum direhabilitasi, direkomendasikan untuk direhabilitasi pada 2018 mendatang.

Kepala Bidang Perencanaan dan Penganggaran Dinas Pendidikan DKI Gunas Mahdianto mengatakan saat ini pihaknya belum menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk rehabilitasi 31 sekolah. Idealnya, menurut Gunas, lelang kontraktor hanya memerlukan waktu dua bulan sehingga proses konstruksi bisa dimulai setidaknya pada Mei 2017 ini. Dilanjutkannya tahapan rehabilitasi ke-31 gedung sekolah itu berdasarkan pertimbangan DPRD dan inspektorat yang telah meninjau langsung sekolah mana yang mendesak untuk direhabilitasi. Anggaran pendidikan DKI tahun ini sebesar 27,7% dari total nilai APBD 2017, naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 27%.

Rickety Schools to Immediately Transform

Media Indonesia, page 10

The Jakarta Education Agency (Disdik) DKI Jakarta is planning to continue the massive rehabilitation of 31 schools in Jakarta. Previously, the proposal of 55 rehabilitation activities was rejected because it was judged not urgent. From the results of the field observation finally 31 schools were selected which are considered urgent to be massively rehabilitated.

Head of the Jakarta Education Agency (Disdik), Sopan Adrianto, said the heavy school rehabilitation will be conducted in the primary (SD) and junior high school (SMP) level school buildings. At the time of preparation of the 2017 budget, 55 heavy rehabilitation of school buildings was budgeted at Rp98 billion.

Related to that, Secretary of the Jakarta Education Agency Susi Nurhati mentioned the funds for the 55 rehabilitation work has entered the Draft Regional Budget (APBD) 2017. However, this year only 31 schools are rehabilitated so that the rest of the rehabilitation funds will be returned during the regional budget amendment (APBD-P). Meanwhile, the remaining 24 schools that have not been rehabilitated are recommended to be rehabilitated in 2018.

Head of Planning and Budgeting of the Jakarta Education Agency Gunas Mahdianto said currently the agency has not calculated the budget required for the rehabilitation of the 31 schools. Ideally, according to Gunas, contractor auction/bidding takes only two months so that the construction process could be started at least this May 2017. The continuation of the stages of rehabilitation of the 31 school buildings was based on the consideration of the Regional House of Representatives (DPRD) and the inspectorate that have directly reviewed which schools urgently need to be rehabilitated. This year’s DKI education budget is 27.7% of the total value of APBD in 2017, up from last year by 27%.

media-indonesia_sekolah-reyot-segera-berganti-rupa

Disdik DKI Kewalahan Rehabilitas Gedung

Media Indonesia, halaman 10

Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mendapat alokasi anggaran terbesar dalam Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. Dari total APBD Rp70,1 triliun, Disdik mengambil porsi 27,70% atau sebesar Rp17,61 triliun. Setengah dari anggaran itu sebesar Rp9,05 triliun dialokasikan untuk belanja tidak langsung (BTL) termasuk ke dalamnya gaji pokok dan tunjangan pegawai.

Nilai Rp9,05 triliun itu timpang jika dibandingkan dengan anggran untuk rehabilitas berat dan rehabilitas total sejumlah sekolah pada 2017. Biaya yang dialokasikan untuk rehabilitasi berat dan total sebesar Rp1,8 triliun. Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Susi Nurhati menjelaskan lebih besarnya anggaran untuk gaji dan tunjangan pegawai disebabkan banyaknya jumlah guru dan karyawan di Dinas Pendidikan

Susi menjelaskan bahwa jumlah anggran gaji dan tunjangan memang lebih besar karena jumlah guru di Jakarta sudah 32.000, ditambah dengan PNS (karyawan) ada 40.000-an. Anggaran BTL yang paling besar ada pada anggran tunjangan kinerja pokok sebesar Rp4,41 triliun dan gaji pokok sebesar Rp2,29 triliun. Selain itu, tunjangan keluarga Rp118 miliar, tunjangan jabatan Rp4,92 miliar, tunjangan fungsional sebesar Rp116 miliar, tunjangan umum Rp47,6 miliar, dan dana transportasi pejabat Rp32,76 miliar.

Biaya rehabilitasi total meliputi 103 lokasi dianggarkan sebesar Rp1,57 triliun dan rehabilitasi berat di 143 lokasi sebesar Rp235,48 miliar. Ditambah dengan manajemen kontruksi design and build rehabilitas total gedung sekolah di tiga wilayah dan manajemen konstruksi rehabilitasi berat di sudin wilayah sebesar Rp17 miliar. Menurut Kepala Bidang Perencanaan dan Pennganggaran Disdik DKI Gunas Mahdianto, anggran sebesar Rp1,5 triliun saja untuk rehabilitasi sudah membuat pihaknya kewalahan dikarenakan kekurangan jumlah sumber daya.

DKI Disdik Overwhelmed by Building Rehabilitation

Media Indonesia, page 10

DKI Jakarta Education Agency (Disdik) obtained the largest budget allocation in the Regional Budget (APBD) in 2017. Of the total APBD of Rp70.1 trillion, Disdik accounted for 27.70% or the amount of Rp17.61 trillion. Half of the budget amounting Rp9.05 trillion is allocated to indirect expenditures (BTL) included therein are the basic salary and employee benefits.

The figure of Rp9.05 trillion is disproportionate/ imbalanced when compared to the budget for severe rehabilitation and total rehabilitation of schools in 2017. The amount allocated for severe and total rehabilitation is Rp1.8 trillion. Secretary of DKI Education Agency Susi Nurhati explained the magnitude of the budget for salaries and employee benefits is due to the large number of teachers and employees in the Education Agency.

Susie explained that the amount of salaries and benefits budget is greater because the number of teachers in Jakarta is already 32,000, plus civil servants (employees) numbering 40,000’s. The greatest BTL budget is in basic performance benefits to the amount of Rp4.41 trillion and base salary of Rp2.29 trillion. In addition, family allowances is 118 billion, position allowance is Rp4.92 billion, functional allowance amounting to Rp116 billion, general allowance Rp47.6 billion, and transportation fund for officials Rp32.76 billion.

The total rehabilitation cost covers 103 locations budgeted at Rp1.57 trillion and severe rehabilitation in 143 locations amounting Rp235.48 billion. Coupled with the design construction management and total rehabilitation of school buildings in three areas and severe rehabilitation and construction management in the sudin area to the amount of Rp17 billion. According to the Head of Planning and Budgeting of Disdik DKI Gunas Mahdianto, the budget of Rp1.5 trillion alone for rehabilitation has already made his party overwhelmed due to shortage of resources.

media-indonesia_disdik-dki-kewalahan-rehabilitasi-gedung

Pembangunan Sekolah Mendesak

Republika, halaman 5

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun sekolah yang terdampak gempa di Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya beberapa waktu lalu. Hal itu diungkapkan Mendikbud Muhadjir Effendy.

Muhadjir menyebut, pembangunan ruang kelas darurat dan gedung permanen menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR dengan anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sementara Kemdikbud, lanjutnya, bertanggung jawab dalam penyediaan mebeler dan peralatan pembelajaran.

Muhadjir menjelaskan, pembangunan kelas dan sekolah permanen akan segera diikuti pemenuhan mebeler dan alat pembelajaran. Ia berujar, kualitas gedung sekolah baru harus lebih baik dari sebelumnya. Ia merinci, ada 170 tenda darurat di 68 titik lokasi sekolah. Selain itu, sebanyak 158 ruang kelas sementara sedang dibangun di 28 titik lokasi sekolah yang rusak berat. Kemdikbud, tambahnya, akan terus melaksanakan program trauma healing dan bimbingan psikososial penting.

Berdasarkan hasil pemantauan tim Kemdikbud ihwal kerusakan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan akibat gempa di Pidie Jaya, terdapat 65 sekolah yang mengalami kerusakan, masing-masing, 35 SD, 11 SMP, 13 SMA, dan enam SMK. Selain itu, terdapat 81 fasilitas PAUD mengalami kerusakan sarana dan prasarana, dengan tingkat rusak sedang dan berat.

Kemdikbud merinci, rencana pemenuhan kebutuhan bantuan pascagempa di Pidie Jaya, yakni sebesar Rp 68,2 miliar. Penyaluran anggaran dilakukan dalam dua tahap, pertama Rp 25,8 miliar menggunakan anggaran 2016 dan Rp 42,4 miliar menggunakan anggaran 2017.

Rebuilding of Schools Urgently needed

Republika, page 5

The Ministry of National Education (Kemdikbud) has urged the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) to immediately rebuild the schools affected by the recent earthquake in Pidie Jaya Regency and surrounding areas, Mendikbud Muhadjir Effendy revealed.

He said that the establishment of emergency classrooms and permanent buildings is the responsibility of the Ministry of PUPR with a budget from National Agency for Disaster Management (BNPB). Meanwhile, Kemdikbud is responsible for providing furniture and learning equipment.

Muhadjir explained that establishment of classrooms and permanent buildings will soon be followed by the provision of furniture and learning equipment. He added that the quality of the new school buildings must be better than the previous ones. He described that there are 170 emergency tents in 68 school location points. In addition, some 158 temporary classrooms are being built in 28 severely damaged school location points. Kemendikbud will continue holding trauma healing and psychosocial guidance programs.

Based on monitoring by the team from Kemdikbud, in regard to the damage of the education and culture facilities due to the earthquake in Pidie Jaya, 65 schools were damaged comprising 35 SDs, 11 SMPs, 13 SMAs and 6 SMKs, respectively. In addition, 81 PAUD facilities were damaged ranged from medium to severe damage levels.

Kemdikbud detailed the funds for the post-earthquake in Pidie Jaya amounting to Rp68.2 billion. The distribution of funds will be carried out in two phases. The first phase of Rp25.8 billion will utilize the 2016 budget while the second of Rp42.4 billion will utilize the 2017 budget.

republika_pembangunan-sekolah-mendesak

Kemendikbud Siap Perbaiki Sekolah Rusak di Bima

www.antaranews.com

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap memperbaiki seluruh sekolah yang rusak akibat banjir bandang yang menerjang Kota Bima dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB Muhammad Irfan mengatakan, pihaknya diminta oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud, melakukan pendataan seluruh sekolah yang terdampak banjir. Data dan informasi mengenai kondisi sekolah yang terdampak banjir akan dilaporkan ke Kemendikbud.

Menurut dia, banjir bandang di Kota Bima dan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, menyebabkan sejumlah sekolah terendam banjir dan ada yang mengalami kerusakan fisik bangunan. Ada juga peralatan elektronik pendukung kegiatan belajar yang rusak. Irfan berharap agar semua sekolah yang rusak segera diperbaiki. Sebab, waktu Ujian Nasional 2016 tinggal beberapa bulan lagi.

Seperti diberitakan, Kota Bima dan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, di Pulau Sumbawa, NTB, diterjang banjir bandang pada Rabu (21/12). Banjir bandang susulan kembali terjadi di Kota Bima, pada Jumat (23/12), sekitar pukul 12.30 Wita. Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB merilis sebanyak 105.758 jiwa penduduk di Kota Bima, terkena dampak banjir bandang tersebut.

Kemendikbud Ready to Repair Damaged Schools in Bima

www.antaranews.com

The Ministry of Education and Culture (Kemendikbud) is ready to fix all schools damaged by the flood that hit the city of Bima and Bima Regency, West Nusa Tenggara. Head of the Institute for Education Quality Assurance (LPMP) NTB Muhammad Irfan said he was asked by the Directorate General of Primary and Secondary Education, Kemendikbud, to collect data of all schools affected by the floods. Data and information about the condition of schools affected by the floods will be reported to Kemendikbud.

According to him, the flash flood in Bima City and Wawo subdistrict, Bima Regency, caused a number of schools to be inundated and some buildings suffered physical damage. There was also electronic equipment supporting learning activities damaged.  Irfan hoped that all damaged schools be repaired immediately; because, the time of the 2016 National Exams is a few months away.

As reported, Bima City and Wawo Subdistrict, Bima Regency, on Sumbawa Island, West Nusa Tenggara, were hit by flash floods on Wednesday (21/12). Flash flood aftershocks occurred again in Bima City, on Friday (23/12), around 12:30 pm Central Indonesia Time (Wita). NTB Regional Disaster Management Agency released a total of 105,758 inhabitants in the city of Bima, were affected by the flash floods.

Link: http://www.antaranews.com/berita/603515/kemendikbud-siap-perbaiki-sekolah-rusak-di-bima

antaranews_kemendikbud-siap-perbaiki-sekolah-rusak-di-bima