Kompas, halaman 11, Sabtu 22 November
Penguatan ilmu eksakta, terutama di bidang sains, teknologi, rekayasa dan matematika, memegang peranan penting sebagai kunci sukses bagi pembangunan suatu negara. Dengan pendidikan berbasis sains, teknologi, rekayasa, dan matematika atau STEM (science, technology, engineering, and mathematics) yang kuat, Indonesia memiliki amunisi yang efektif untuk menghadapi berbagai tantangan di bidang infrastruktur, energi, keamanan nasional, serta kesehatan lingkungan.
Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation mengatakan, fokus pendidikan berbasis STEM saat ini dibutuhkan untuk membentuk dan memperkuat karakter siswa yang memecahkan masalah dengan mengasah pemikiran kritis, keuletan, dan ketekunan. STEM dapat mengasah kemempuan generasi muda Indonesia untuk memahami isu yang lebih kompleks sehingga dapat mencari solusi yang kreatif.
Penguatan STEM bagi Indonesia penting, antara lain untuk memperbanyak insinyur yang dibutuhkan dalam pembangunan. Indonesia baru bisa memproduksi 42.000 dari kebutuhan 175.000 insinyur per tahun. Selain itu, kemampuan kompetensi STEM juga semakin dibutuhkan dunia kerja. Mengutip National Science Foundation, dalam 10 tahun ke depan sekitar 80 persen lapangan pekerjaan akan membutuhkan kemampuan kompetensi STEM yang memadai.