Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bakal memperbanyak Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) berbasis keasramaan di Tanah Air, bahkan setiap provinsi atau satu provinsi satu sekolah yang memiliki model asrama atau “boarding school” yang berbasis ketarunaan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, secara bertahap kementerian akan memperbanyak jumlah SMK yang berbasis keasramaan atau ketarunaan karena pembinaanya di bawah unsur TNI, bisa unsur Angkatan darat, Angkatan Udara, maupun Angkatan Laut.
Mendikbud mengakui saat ini sekolah ketarunaan di Indonesia sebagian besar telah memiliki asrama sendiri. Namun, sekolah taruna itu banyak dikelola oleh swasta maupun negeri dan jumlahnya saat ini sekitar 120 sekolah. Sebenarnya yang banyak memprakarsai pendirian SMK ketarunaan ini adalah swasta.
Menurut dia, sekolah taruna modelnya bermacam-macam, ada yang model pesantren, ada pula yang model profesi, seperti kelautan atau kemaritiman serta penerbangan seperti di Jayapura yang bekerja sama dengan maskapai penerbangan. Visinya pun tergantung masing-masing sekolah.
Jika pesantren, siswa bisa memiliki dasar agama yang baik dan lulusannya lebih shalih atau shalihah. Kalau model profesi, harapan lulusannya bisa menjadi tenaga kerja yang handal, unggul dan ahli di bidangnya. Sedangkan SMA Negeri Taruna Nala yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo diharapkan siswa yang akan melanjutkan ke pendidikan militer telah memiliki bekal.